Bahkan aktivitas fisik sesekali berkontribusi kurangi risiko diabetes

Estimated read time 2 min read

JAKARTA dlbrw.com – Peneliti dari Centro per le Malattie Endocrine e Metaboliche, Italia, menemukan sesi aktivitas fisik selama 30 menit secara signifikan menurunkan kadar glukosa plasma 1 jam setelah olahraga dan meningkatkan sensitivitas insulin pada orang dewasa muda yang sehat.

Seperti dilansir Dokter

Latihan fisik secara klinis diketahui meningkatkan metabolisme glukosa dan sensitivitas insulin, yang merupakan faktor penting dalam pencegahan diabetes tipe 2.

Meskipun penelitian biasanya berfokus pada efek jangka panjang dari aktivitas fisik secara teratur, penelitian ini meneliti dampak langsung dari satu sesi latihan aerobik terhadap kadar glukosa.

Hasil penelitian yang diterbitkan dalam Journal of Endocrinological Investigation menunjukkan bahwa satu sesi latihan fisik meningkatkan kadar gula darah 1 jam setelah olahraga pada orang dewasa muda yang sehat.

Para peneliti menguji efek sesi latihan aerobik selama 30 menit terhadap metabolisme glukosa pada orang dewasa muda yang sehat. Mereka menggunakan tes gula darah satu jam setelah berolahraga karena penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa tes ini merupakan prediktor kuat risiko diabetes di masa depan.

Sebanyak 32 peserta, berusia antara 20 dan 35 tahun, direkrut untuk penelitian ini. Tidak ada yang memiliki riwayat diabetes atau berpartisipasi dalam olahraga kompetitif, dan tidak ada yang mengonsumsi obat-obatan. Semua menjalani tes toleransi glukosa oral (OGTT) pada awal penelitian, diikuti dengan sesi jogging ringan (60 hingga 65 persen VO2max mereka).

OGTT kedua diberikan 24 jam setelah olahraga untuk menilai perubahan glukosa darah puasa, glukosa darah 1 jam setelah olahraga, dan kadar insulin. Sensitivitas insulin juga dinilai dengan indeks pengganti seperti indeks Matsuda dan QUICKI.

Kadar glukosa puasa menurun dari 82,8 mg/dL menjadi 78,5 mg/dL, dan kadar glukosa darah 1 jam setelah olahraga menurun dari 122,8 mg/dL menjadi 111,8 mg/dL setelah olahraga. Kadar insulin setelah satu jam juga menurun secara signifikan, dari 57,4 µIU/ml menjadi 43,5 µIU/ml.

Sensitivitas insulin membaik yang ditunjukkan dengan kenaikan indeks Matsuda dari 7,79 menjadi 9,02 dan indeks QUICKI dari 0,36 menjadi 0,38. Indeks HOMA-IR, ukuran resistensi insulin, menurun dari 1,51 menjadi 1,28.

Efek positif pada metabolisme glukosa dan sensitivitas insulin, hanya 24 jam setelah satu sesi olahraga, menunjukkan bahwa aktivitas fisik sesekali pun dapat berkontribusi secara signifikan dalam mengurangi risiko diabetes tipe 2 melalui peningkatan kontrol langsung gula darah.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours