Bahlil Minta RUU EBET Dipercepat Agar Tak Menyusahkan Prabowo

Estimated read time 2 min read

JAKARTA – Direktur Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (Dirjen EBTKE) Eniya Listiani membeberkan salah satu pedoman yang diberikan Bahlil Lahadalia usai resmi menjabat Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM).

Bahlil meminta pihaknya mempercepat finalisasi Undang-Undang Energi Baru dan Energi Terbarukan (RUU EBET) khususnya untuk sektor EBT, kata Enya.

“RUU ini (EBET) harusnya segera diakhiri, belum ada jadwal sidang lagi kan? Ini yang dia minta dipercepat.

Disebut-sebut, permintaan Balil terhadap RUU ini adalah agar pemerintahan mendatang, Prabowo-Gibran, tidak semakin terhambat dalam membaca dan mengakui hal tersebut.

Selain UU EBET, lanjut Eniya, Bahlil juga menekankan penerapan bioenergi. Ia mengatakan bioenergi juga akan menjadi prioritas Balil.

“Mungkin bukan hanya B50 saja, kita masih mempersiapkan yang wajib B40. Nanti yang wajib saya keluarkan. Insya Allah tanggal 1 Januari 2025 sudah selesai,” jelas Enya.

Diakuinya, banyak hal seperti pelabuhan, transportasi laut, dan logistik diperlukan sebelum bioenergi bisa diterapkan. Sehingga dia meminta industri bersiap menghadapi hal tersebut.

Kemudian penerapan B50 tentunya juga membutuhkan investasi sehingga pihak memberikan waktu persiapan hingga Desember 2024.

“Tetapi dalam penelitian ini, saya katakan sebelumnya bahwa kami melakukan penelitian terhadap B50. Kemarin Menteri Pertanian (Menton) (Amran Suleiman) juga melakukan soft launching B50 di Batu Tulis, kemarin diwakili oleh Sekretaris Jenderal Kementerian ESDM (Dadan Kusdiana)” yang dipimpinnya. Bukan hanya untuk B50 saja, bisa juga untuk B60, nah ini perlu kajian teknis yang lebih penting. ”, pungkas yang disebut.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours