Bahlil Ngamuk di DPR Anggarannya Dipangkas, Ancam Turunkan Target Investasi 2025

Estimated read time 2 min read

JAKARTA – Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (ICB) Bahlil Lahadalia angkat suara lantang saat membahas anggaran dalam rapat kerja dengan Komite VI DPR RI. Diakui Bahlil, pagu indikator yang Kementerian Keuangan bersama Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Bapenas sangat kecil dan tidak sesuai dengan besarnya upaya menarik investasi Indonesia pada 2025.

Pagu indikatif Kementerian Investasi/BKPM pada tahun 2025 sebesar Rp681 miliar, menurutnya angka tersebut jauh lebih rendah dibandingkan anggaran DIPA tahun 2024 sebesar Rp1,2 triliun dengan latar belakang target investasi sebesar Rp1.600 triliun. Sementara itu, dengan pagu indikatif tahun 2025 sebesar Rp 600 miliar, Bahlil mengaku sudah mendapat target kinerja untuk menarik investasi ke Indonesia sebesar Rp 1,850 triliun.

“Tapi yang terjadi, saya tidak mau mengeluh, saya hanya memberikan satu pembahasan saja, kalau tanggung jawabnya bertambah, apalagi beban anggarannya harusnya bertambah,” kata Bahlil dalam rapat kerja dengan Komisi VI, Selasa (11/1). 6/11). 2024).

Pak Bahlil lebih lanjut mengancam jika anggaran Kementerian Investasi dipangkas maka target investasi yang masuk ke Tanah Air pada tahun 2025 tidak akan mencapai Rp 1.850 triliun. Dengan anggaran tersebut, menurutnya, kemungkinan target investasi hanya Rp 800 triliun.

“Saya minta pimpinan memanggil Menteri Keuangan dan Kepala Bapenas untuk menjelaskannya, jadi teori saya, berdasarkan anggaran yang ada, saya akan menetapkan RKP (Rencana Kerja Pemerintah) (Target Investasi) menjadi Rp 800 triliun. “, kata Bahlil.

Sebab menurutnya RCP yang dibuat atau target investasi sebesar Rp 1,850 triliun tidak sesuai dengan anggaran yang diberikan kepada Kementerian Investasi/BKPM. Oleh karena itu, jika anggaran hanya menyediakan 600 miliar dollar AS, Bahlil menyarankan penyesuaian target Investasi di Indonesia pada tahun 2025.

“Kalau dilihat dari basis anggarannya, camat di DKI Jakarta memiliki anggaran yang lebih besar dibandingkan kementerian ini,” pungkas Bahlil.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours