Bahlil: Pembangunan pipa dari Aceh hingga Jawa guna kurangi impor LPG

Estimated read time 2 min read

Jakarta (ANTARA) – Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia mengatakan pemerintah sedang membangun pipa gas dari Aceh hingga Jawa sebagai upaya mengurangi impor LPG.

Bahlil meyakini pengembangan industri LPG dalam negeri akan lebih didorong dengan memanfaatkan potensi yang ada pada propana (C3) dan butana (C4).

“Kita perlu bangun untuk mengurangi impor karena jika impor terlalu banyak akan berdampak pada neraca perdagangan, neraca pembayaran, dan devisa kita,” kata Bahlil di Jakarta, Rabu.

Bahlil mengatakan, pengurangan impor LPG bisa mengurangi belanja negara yang setiap tahunnya membeli minyak dan gas senilai Rp450 triliun.

Selain itu, pembangunan pipa gas dari Aceh ke Jawa merupakan upaya untuk mengisi kesenjangan cadangan gas di wilayah tersebut.

Menurut Bahlil, pembangunan pipa gas merupakan alat yang sangat penting untuk mengurangi impor gas.

“Kalau gasnya lebih banyak di Pulau Jawa, kita bisa kirim ke Aceh atau Sumatera, atau kalau gasnya banyak di Pulau Sumatera, kita bisa kirim ke Pulau Jawa,” tuturnya. Ini akan menjadi alat yang penting.”

Sebelumnya, Bahlil berjanji akan segera menyelesaikan permasalahan tingginya perbedaan harga elpiji impor dan domestik dengan Pertamina dan SKK Migas.

Pada tahap ini, Bahlil akan mengajak Pertamina dan SKK Migas untuk duduk bersama guna membahas solusi yang spesifik dan detail.

Menurut dia, perbedaan harga yang signifikan ini menimbulkan peluang impor berlebihan yang harus segera diatasi.

Ia juga menyampaikan, arahan Presiden Joko Widodo dan Presiden terpilih Prabowo Subianto adalah segera membangun hilirisasi LPG.

Hilirisasi ini diharapkan dapat mengurangi ketergantungan impor dan meningkatkan kemandirian energi nasional.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours