Bahlil sebut masih mengkaji soal pensiun dini 13 PLTU batu bara

Estimated read time 2 min read

JAKARTA dlbrw.com – Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia menyatakan rencana pensiun dini 13 pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) batubara sedang dikaji.

“Ini masih dikaji, masih dikaji (terkait perkembangan pensiunnya 13 PLTU),” kata Bahlil usai menghadiri Green Initiatives Conference 2024 di Jakarta, Rabu.

Selain itu, Bahlil mengaku masih belum memiliki target waktu untuk merealisasikan rencana pensiun dini pada 13 PLTU terkait.

Ia mengaku masih mengkaji rencana awal. Apalagi, dia mengaku baru sebulan lebih menjabat Menteri ESDM.

Namun, dia memastikan Kementerian ESDM menerapkan pensiun dini terhadap puluhan pembangkit listrik tenaga batu bara.

“Belum ada targetnya, tapi akan kita lakukan. Saya baru sebulan menjadi Menteri (ESDM),” kata Bahlil singkat.

Sebelumnya, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mengumumkan 13 pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) batubara masuk dalam daftar pensiun dini atau penghentian dini masa operasionalnya.

Direktur Jenderal Energi Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE) Kementerian ESDM yang baru, Eniya Listiani Dewi mengatakan, daftar 13 PLTU tersebut diketahui setelah dilakukan kajian internal bersama Institut Teknologi Bandung (ITB). . ) dan Kantor Pelayanan Proyek Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNOPS).

“Jadi soal pensiunnya batubara yang disebutkan kemarin, saya (Menko) sampaikan kepada Kementerian Kelautan dan Perikanan, ada tiga kajian terkait pensiunnya batubara kita. Jadi kita sendiri, lalu dari ITB, lalu dari UNOPS, ada beberapa. (“Hasil ketiga (kajian) ini kita identifikasi bersama, dan kita simpulkan ada daftar 13 PLTU di luar Cirebon,” kata Enya di Jakarta, Selasa (20/8).

Namun dalam daftar 13 PLTU tersebut tidak disebutkan secara rinci apa yang dimaksud. Ia hanya menyebutkan beberapa di antaranya, yakni PLTU Suralaya, Cilegon, di Banten; PLTU Paiton, Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur; dan PLTU Ombilin di Sijantang Koto, Sumatera Barat

“Yang dibicarakan sekarang adalah Suralaya, Paiton, PLTU 13 (segera dipensiunkan), Ombilin di Sumatera (Barat),” ujarnya pula.

Dia mengatakan, daftar 13 PLTU batubara yang ditutup lebih awal karena emisi yang tinggi. Dari 13 unit yang ada, total emisinya diperkirakan mencapai angka yang sangat besar yaitu 48 juta atau lebih.

Terkait hal tersebut, Kementerian ESDM saat ini sedang menyiapkan surat keputusan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (Kepman) sebagai acuan penghentian pembangkit listrik tenaga batu bara.

Perintah Menteri ESDM itu akan menjadi acuan atau peta jalan pensiunnya pembangkit listrik tenaga batu bara, ujarnya.

Namun, dalam penyusunan aturan tersebut, Kementerian ESDM akan meminta bantuan Jaksa Agung Muda Bidang Administrasi Negara dan Umum (Jamdatun).

“Sekarang mari kita bahas keputusan menteri tersebut, untuk saat ini saya akan meminta bantuan surat kepada Jamdatun. Jadi, kita tidak bisa lepas dari dukungan APH (aparat penegak hukum) dalam memutuskan peta jalan tersebut,” kata Eniya.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours