JAKARTA – Sebuah desa di pesisir selatan Iran mengalami suhu paling ekstrem di Bumi, mencapai 82,2 derajat Celcius.
Pada tanggal 28 Agustus 2024, Stasiun Cuaca di Bandara Dayrestan melaporkan indeks panas 82,2°C ke Layanan Cuaca Nasional Amerika Serikat. Jika suhu ini benar, maka kondisi ini bisa menjadi indeks panas tertinggi yang pernah tercatat di Bumi.
Diberitakan Wionews.com pada Sabtu (31/08/2024), suhu di kawasan tersebut biasanya dilaporkan mencapai 38,9° Celcius dengan kelembapan 85 persen. Namun, indeks panas yang belum pernah terjadi sebelumnya terjadi pada 28 Agustus pukul 10.00 (waktu setempat).
Ahli meteorologi Amerika Colin McCarthy mengkonfirmasi keakuratan data tersebut. Dia menyatakan keraguannya karena stasiun cuaca lain di wilayah tersebut melaporkan titik embun yang lebih rendah.
“Penyelidikan resmi harus dilakukan untuk menentukan apakah pembacaan ini akurat,” tulis McCarthy di akun media sosial X.
Namun, ia mengakui bahwa gelombang panas bersejarah sedang terjadi di sebagian besar Timur Tengah, dengan salah satu stasiun cuaca di Dhahran, Arab Saudi – yang saat ini memegang rekor dunia untuk titik embun 35°C – mencatat titik embun 33,9°C . Celcius dalam beberapa hari terakhir.
Bagaimana suhu 38,9°C dengan kelembapan 85% dapat menghasilkan indeks panas 82,2°C? Temperatur ini mungkin tidak terlihat terlalu buruk, namun jika dikombinasikan dengan kelembapan 85 persen, akan menghasilkan indeks panas sebesar 82,2°C, yang menggambarkan bagaimana perasaan tubuh manusia.
Suhu yang lebih tinggi biasanya terjadi di daerah kering dengan kelembapan lebih rendah, sehingga panasnya tidak terlalu menyengat. Sebaliknya, pada kondisi lembab, tubuh kesulitan untuk mendinginkan diri karena keringat tidak mudah menguap sehingga menyebabkan tubuh terasa panas. Paparan indeks panas antara 40-54°C dalam waktu lama dapat menyebabkan heat stroke, yaitu serangan panas mendadak pada tubuh.
Meskipun catatan suhu ini belum dapat diverifikasi, gelombang panas yang signifikan telah melanda sebagian besar Asia Barat dalam beberapa minggu terakhir, meningkatkan suhu di wilayah tersebut hingga 50°C.
+ There are no comments
Add yours