Balai Karantina-ULM gagas satu sistem kekarantinaan di Kalimantan

Estimated read time 2 min read

Banjarbaru, Kalimantan Selatan (Antara) – Badan Karantina Indonesia (Barantin) meminta Universitas Lembang Mangkurt (ULM) Banjarmasin, Kalimantan Selatan (Kulsel) memulai sistem karantina di Kalimantan (a Borneo Quarantine System) guna memberikan perlindungan optimal bagi telah bekerjasama dengan Sumber satwa liar di Pulau Kalimantan

Kepala Barantin Sahat M Pangaben mengatakan kualitas sumber daya manusia merupakan modal dasar utama dan kunci keberhasilan dalam memberikan keamanan sumber daya alam hayati khususnya sistem karantina.

Baca juga: Karantina Kalsel Kendalikan Ekspor Sawit ke Vietnam Rp 5,7 Miliar

“Kerja sama di bidang karantina, pendidikan, penelitian dan pengembangan teknologi merupakan hal yang strategis. Indonesia harus “memimpin” masalah karantina di wilayah Kalimantan dan segera merespon kemajuan dunia teknologi dan perdagangan saat ini”, kata Sahat pada acara tersebut. penandatanganan nota kesepahaman bidang perikanan dan pertanian yang dilaksanakan di aula ULM Banjarbaru, Selasa

Selain untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia, Sahat mengatakan Barantin sebagai lembaga yang memiliki kewenangan lintas batas, dapat dimanfaatkan oleh para akademisi untuk bertukar wawasan serta ilmu pengetahuan dan teknologi bagi civitas ULM.

Sebagai badan baru, Barantin menjalankan berbagai tugas dan fungsi, termasuk perlindungan sumber daya alam hayati dan pelaksanaan tugas dan fungsi tersebut.

Barantin didasarkan pada beberapa prinsip termasuk kedaulatan, keadilan, keselamatan, keamanan nasional, ilmu pengetahuan, kebutuhan, dampak minimal, transparansi, integrasi, pengakuan, non-diskriminasi dan keberlanjutan.

“Prinsip keilmuan ini sangat penting bagi petugas karantina dalam menjalankan tugas pokok dan fungsinya, serta didukung oleh berbagai institusi terkait, termasuk peran perguruan tinggi sebagai sumber informasi dan pengetahuan yang relevan dengan tujuan operasional karantina,” ujarnya. dikatakan. Bersulang

Rektor Universitas Lembang Mangkurt Prof. Ahmed Aleem mengapresiasi langkah dan kerja sama Barantin.

“Ini sebagai kado Dies ULM yang ke 66, dan saya berharap dapat menjadi penggerak proses akreditasi 10 prodi baru, menambah 6 prodi yang sudah terakreditasi sebelumnya,” kata Alim.

Rektor ULM juga berharap dapat mendukung upaya Barantin menuju pendidikan tinggi yang fokus pada perubahan iklim melalui pemanfaatan lahan mangrove.

Alim mengatakan, dukungan tersebut berupa perlindungan terhadap hewan dan tumbuhan yang beredar di dalam negeri dan ditujukan untuk ekspor guna menjamin sehat, aman, dan berdaya saing di dunia.

Diketahui, pegawai Pusat Karantina Hewan, Ikan, dan Tumbuhan (Karantina Kulsel) Kalsel saat ini berjumlah 21 orang yang merupakan senior ULM.

Selain itu, Sekretaris Utama Barantin Bambang dan Wakil Rektor ULM IV Yusuf Aziz juga menandatangani perjanjian kerja sama terkait peningkatan kapasitas sumber daya manusia, ilmu pengetahuan dan teknologi sebagai implementasi MoU.

“Mudah-mudahan mampu membangun SDM yang berkualitas dan meningkatkan kecerdasan kedua belah pihak sehingga semakin tangguh bela negara khususnya di wilayah Kalimantan,” pungkas Sahat.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours