Bali Blockchain Summit bahas penguatan infrastruktur digital Indonesia

Estimated read time 2 min read

Denpasar dlbrw.com – Bali Blockchain Summit 2024 akan membahas penguatan infrastruktur digital Indonesia yang relevan dengan adopsi teknologi di berbagai sektor ekonomi dan keamanan negara di masa depan.

“Desentralisasi harus dibangun agar infrastruktur teknologi informasi masa depan Indonesia lebih aman dan tahan terhadap serangan,” kata Koordinator Bali Blockchain Center I. Gede Rahman Deshanta di Denpasar, Jumat.

Menurut dia, keamanan infrastruktur digital erat kaitannya dengan perubahan pola pikir dan tata kelola dari sebelumnya sentralisasi ke desentralisasi.

Ia menjelaskan, dengan desentralisasi, jika ada pusat data atau server down, pusat lain bisa menyelamatkan skrip tersebut.

Situasinya berbeda ketika satu bagian data terpusat, atau sangat terpusat sehingga, jika diserang atau diretas, seluruh data dari satu server tidak lagi aman.

Di sisi lain, desentralisasi juga memiliki mekanisme konsensus dalam mengolah data yang masuk.

“Alatnya adalah mekanisme yang ketika data dimasukkan, diperiksa terlebih dahulu apakah datanya benar. Kalau tidak benar, datanya dihapus,” ujarnya.

Misalnya, blockchain adalah teknologi basis data terdistribusi yang memungkinkan data disimpan dengan aman, transparan, dan tidak dapat diubah.

Selain penguatan infrastruktur digital dan dominasi yang semakin meningkat, isu lain yang dibahas pada pasar kedua adalah penutupan industri pertambangan untuk menjamin keberlanjutan dan transparansi operasional rantai pasokan hulu dan hilir.

Langkah selanjutnya adalah peran blok tersebut dalam perlindungan kekayaan intelektual di bidang ekonomi kreatif, pengembangan infrastruktur identitas digital, pengembangan negara pintar dan token aset dunia nyata, yaitu integrasi aset fisik ke dalam digital. ekosistem.

Tidak hanya itu, campur tangan dalam jalannya diskusi dapat membantu koperasi untuk meningkatkan efisiensi, transparansi, akses terhadap pembiayaan, peluang penguatan ekonomi lokal dan UMKM untuk menciptakan dan melaksanakan layanan.

Saat ini, teknologi blockchain mulai dipertimbangkan oleh instansi pemerintah dan banyak dunia usaha lainnya, termasuk di provinsi Bali dan Jawa Barat.

Selain itu, kereta api juga masuk dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) sebagai salah satu teknologi emas Indonesia 2045.

Rencananya 700 peserta dari pelaku industri digital dan berbagai kalangan akan hadir di Bali Blockchain Summit pada 20 Agustus 2024 di Gedung Dharma Alaya Denpasar.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours