Balinale 2024 Berakhir, Film Terbaik dari Berbagai Negara Diumumkan

Estimated read time 2 min read

Festival Film Internasional Bali (Balinale) tahunan telah mengumumkan pemenang kompetisi edisi ke-17, yang menampilkan 60 film dari 25 negara dari lebih dari 600 entri.

Festival Film Internasional Bali (Balinale) tahun ini berlangsung selama seminggu di Pulau Luha, dengan beragam kegiatan, mulai dari pemutaran film dan diskusi panel hingga pemberian penghargaan terhadap film-film yang layak dari berbagai negara.

Balinale 2024 dimeriahkan oleh sekelompok sineas dan pecinta film dari berbagai negara. Acara ditutup pada Jumat (6/8) dengan pemutaran film “Lafran” di pentas dunia.

Terdapat kurang lebih 60 film dari 20 dari 25 negara, dan tahun 2024 memasuki tahun ke-17. 60 film tersebut telah diseleksi dari 600 film yang terdaftar.

Ballinale tetap berkomitmen untuk membantu generasi muda kreatif menemukan dan mengembangkan potensi mereka.

Sementara itu Festival tahun ini akan diselenggarakan pada tanggal 1 hingga 7 Juni di Plaza Renon Sinopolis Partner Review Festival Bali Denpasar.

Upacara pembukaan hotel dan tempat festival mitra Intercontinental Bali Sanur Resort, yang diselenggarakan oleh Asian Film Awards Academy (AFAA), akan menampilkan pertunjukan musik oleh Putu Septa dan penari Bali termasuk Won Pin Chu dan Grammy Yeung dengan instrumen tradisional Tiongkok. Penampilan mereka membuat para produser terkesan. pembuat film pekerja kreatif dan lebih dari 200 pencipta di tengah suasana budaya Bali yang privat.

Pendiri festival Deborah Gabnitti mengatakan Ballinale adalah tren global. Dan film ini berperan sebagai katalisator pertukaran budaya dan pertumbuhan ekonomi di Indonesia.

“Festival ini bertujuan memanfaatkan popularitasnya yang semakin meningkat untuk menarik film-film di seluruh dunia. dan membangunnya menjadi creative hub di Asia,” tuturnya.

Juri telah mengumumkan daftar resmi untuk Ballina Awards 2024.

1. Dokumenter Dokumenter Terbaik: Tidak Ada Lagi Sejarah Tanpa Kami, Priscilla Regis Brasil (Brasil)

2. Film Pendek Dokumenter Terbaik: Nusa Ina, Anne Jan Siebbrandij (Belanda)

3. Cerpen Terbaik: Masterpiece, Àlex Lora (Spanyol)

4. Film Subtitle Terbaik: The Beast, Sharon Dayock (Filipina)

5. Penghargaan Juri Khusus: Dhvani- Suara Sekitar (Dokumenter Pendek) – Anurag Dwivedi (India)

6. Penghargaan Sutradara Khusus: Perang Porselen (Dokumter Khusus) Brendan Bellomo, Slava Leontief (AS)

7. Penghargaan Gary L. Hayes untuk Sineas Film Indonesia Baru: HUMA (Cerpen) Kezia Alexandra (Indonesia)

8. Panitia Seleksi: Pernyataan Karakter – Asog, Sean Devlin (Kanada)

9. Panitia Seleksi: Dokumenter Kinerja – Titik Balik, Rebecca Colley (Inggris)

10. Penghargaan Film Berkelanjutan: Kewang – Penjaga Alam Kuno, Indah Rufiti (Indonesia)

11. Panitia Seleksi: Pernyataan Karakteristik – Asog, Sean Devlin (Kanada)

12. Panitia Seleksi: Dokumenter Kinerja – Titik Balik, Rebecca Colley (Inggris)

13. Penghargaan Film Berkelanjutan: Kewang – Penjaga Alam Kuno, Indah Rufiti (Indonesia)

14. Penghargaan Lintas Budaya ISEF: Patung Raksasa, Banu Virandogo, Resa Arden Vicuna.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours