Bank Jatim gencar mengembangkan layanan digital

Estimated read time 2 min read

Surabaya (Antara) – Direktur Utama Bank Jatim Busrul Iman mengatakan pihaknya gencar mengembangkan layanan digital untuk menangkap potensi dan menjawab tantangan di era ekonomi digital.

“Bank Jatim agresif mengembangkan layanan digital karena era ekonomi digital mengubah lanskap bisnis secara drastis, termasuk industri perbankan,” ujarnya di Surabaya, Jawa Timur, Senin.

Busrul mengatakan era ekonomi digital telah mengubah lanskap bisnis secara drastis, termasuk industri perbankan, sehingga diperlukan inovasi untuk menghadapi peluang dan tantangan yang sama besarnya.

Ia menjelaskan, digitalisasi membuka peluang untuk menjangkau lebih banyak nasabah, meningkatkan efisiensi operasional, dan menciptakan produk dan layanan perbankan yang lebih inovatif.

Di sisi lain, persaingan yang semakin ketat dengan bank digital dan fintech menjadi tantangan di era ekonomi digital.

Peralihan model bisnis tradisional ke platform digital memberikan dampak signifikan terhadap bisnis Bank Jatim karena perusahaan mampu beradaptasi dengan cepat.

“Selanjutnya, perubahan perilaku konsumen membuat mereka semakin bergantung pada teknologi untuk memenuhi kebutuhan finansialnya,” kata Busrul.

Hal tersebut mendorong Bank Jatim untuk berinvestasi di bidang teknologi informasi, mengembangkan platform digital yang ramah pengguna dan meningkatkan kualitas layanan digitalnya.

Beberapa contoh perkembangan platform digital Bank Jatim saat ini adalah JConnect Mobile Banking, JConnect Remittance, JConnect Invest, E-KMG, dll.

Menurut Busrul, melalui pengembangan layanan digital akan lebih menarik pelanggan khususnya generasi muda dan membuka peluang pendapatan baru dari layanan berbasis biaya.

Misalnya, Bank Jatim yang meluncurkan JConnect Remittance Corridor Hong Kong untuk memperluas kapasitas bisnis perbankan internasional, terutama untuk meningkatkan volume transaksi remittance masuk.

JConnect Remittance merupakan layanan Bank Jatim yang memfasilitasi transaksi pengiriman uang dari negara tempat pekerja migran Indonesia (PMI) ditempatkan di Indonesia.

“Saat ini Bank Jatim melayani transaksi inbound remittance dari dua koridor negara yaitu Malaysia dan Hong Kong. Hal ini dapat mempengaruhi sumber pendapatan devisa di Provinsi Jawa Timur,” kata Busrul.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours