Bank Jatim-Kemenko Ekonomi bersinergi dukung petani Malang

Estimated read time 2 min read

Surabaya (ANTARA) – Bank Jatim dan Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian (KEMENCO ECONOMY) bersatu untuk mendukung petani di Malang melalui perjanjian kerja sama pengembangan kemitraan agribisnis hortikultura yang bersifat close loop.

Direktur Usaha Mikro, Ritel dan Menengah Bank Jatim, R. Arif Vikakasno mengatakan bidang kerja samanya adalah verifikasi dokumen petani pada saat proses permohonan pembiayaan Kredit Usaha Rakyat (KUR) atau skema kredit lainnya.

Hal itu dilakukan untuk meningkatkan produksi dan produksi produk hortikultura di Kabupaten Malang, katanya, Kamis di Surabaya, Jawa Timur.

Arif mengatakan melalui kerja sama ini, timnya juga telah memberikan keahlian di bidang pengelolaan ekonomi agribisnis dan pengelolaan keuangan untuk penggunaan CUR atau model keuangan lainnya.

Kemudian juga mendorong inklusi keuangan melalui KUR dan skema kredit lainnya bagi petani untuk memfasilitasi pengembangan kemitraan agro-hortikultura yang bersifat tertutup.

“Kami akan memberikan solusi hulu dengan kolaborasi multipihak sehingga rantai pasok tertata dengan baik sehingga akan meningkatkan kesejahteraan petani,” ujarnya.

Menurut Arif, pembiayaan berperan penting dalam menciptakan agribisnis yang menguntungkan dan berkelanjutan

Oleh karena itu, dengan penandatanganan MoU ini, Bank Jatim ingin membantu kesejahteraan petani dengan memberikan akses kredit yang terjangkau, karena dapat meningkatkan manfaat yang diterima petani dari program loop tertutup secara signifikan.

Asisten Pengembangan Pertanian Hortikultura Kementerian Koordinator Perekonomian Yuli Sri Villant berharap program pertanian hortikultura close loop ini dapat meningkatkan produksi pertanian di Kabupaten Malang dan menjamin harga bagi petani.

Dikatakannya, saat ini ada tujuh daerah di Jatim yang menjadi pilot project pelaksanaan program hortikultura indoor seperti Jember, Jombang, Pasuruan, Malang dan lain-lain.

Dijelaskannya, melalui program ini pihaknya ingin melengkapi ekosistem dengan menyediakan input produksi seperti pupuk dan benih, mendukung pertanian yang lebih baik melalui praktik pertanian yang baik, dan penerapan pertanian cerdas.

Yuli melanjutkan, dengan menerapkan program close loop, petani tidak perlu lagi khawatir dalam proses penanaman dan pemasaran hasil pertanian, karena semuanya akan terintegrasi melalui kerjasama ini.

“Dengan kemitraan seperti ini, pola tanam akan lebih teratur sesuai permintaan pasar sehingga tidak ada lagi kelebihan pasokan yang berdampak pada penurunan harga,” ujarnya.

Bupati Malang Sanusi menambahkan, keberhasilan program kemitraan di Kabupaten Malang ini diharapkan menjadi sukses cerita bagi pengembangan sektor hortikultura di Jawa Timur.

Dengan demikian, program tersebut dapat dikembangkan dan direplikasi di daerah lain agar berdampak lebih luas

Sanusi berharap perkembangan sektor hortikultura semakin maju dan berkembang di wilayah Malang.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours