Bank Mandiri terus tingkatkan kualitas SDM untuk jawab tantangan pasar

Estimated read time 2 min read

Jakarta (Antara) – Direktur Keuangan dan Perbankan Internasional PT Bank Mandiri (Persero) TBK Eka Fitria mengatakan perseroan terus berupaya meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) dalam menjawab tantangan pasar dan persaingan.

“Di Bank Mandiri, hal utama yang pertama dari (aspek) people adalah bagaimana kami mengembangkan orang-orang yang terus-menerus meningkatkan keterampilan dan pola pikirnya,” kata Eka tentang peran investor institusi terhadap kinerja manajemen. Perseroan mengikuti Road to Indonesia Management Summit 2024 di Jakarta pada Senin.

Eka mengatakan, divisi sumber daya manusia Bank Mandiri dimulai sejak dini, mulai dari level manajemen bawah hingga manajemen puncak. Hal ini juga berlaku di banyak anak perusahaan Bank Mandiri, untuk memastikan bahwa talenta Mandiri Group mampu menjawab tantangan seluruh industri keuangan.

“Di jajaran top manajemen, sering kali CEO Bank Mandiri dicopot secara tiba-tiba dan tidak lagi ikut serta serta memberikan kontribusi terhadap pekerjaan pemerintah dan lembaga lainnya,” siapapun yang menjadi penggantinya, top manajemen dan middle manajemen punya. rencana suksesi yang terstruktur,” kata Eka.

Beralih ke aspek budaya, Eka mengatakan, meski bank mengurangi jumlah cabang, perusahaan juga melatih kembali karyawannya agar bisa beradaptasi dengan pola pikir digital tanpa PHK besar-besaran.

Eka menambahkan, penyediaan sumber daya manusia saja tanpa perbaikan sistem teknologi tidak akan berjalan baik. Hal ini penting karena merupakan dukungan utama untuk memastikan bahwa manajemen siap menghadapi tantangan.

“Semua aspek tersebut turut memastikan Bank Mandiri dapat terus menjawab tantangan, meski kondisi pasar membutuhkan ketangkasan,” ujarnya.

Sementara itu, dalam kesempatan yang sama, Presiden Schroders Indonesia Michael Tjojadi menekankan pentingnya visi dan misi jangka panjang perusahaan yang tercermin dari kinerja manajemen.

Ia mengatakan investor tidak hanya harus mengevaluasi kinerja keuangan perusahaan, tetapi juga memastikan bahwa manajemen memiliki sumber daya yang memadai untuk mendukung tujuan perusahaan di masa depan.

“Kami selalu menyadari bahwa apa pun yang saya investasikan tidak lagi ada hubungannya dengan angka. Begitu saya menginvestasikan uang, saya melihat apa yang terjadi selanjutnya. Dan bagi kami, investasi ritel tidak seperti investor yang mungkin berdagang selama satu atau dua hari.” A. Cakrawala investasi tiga hingga lima tahun ke depan,” kata Michael.

Ia menambahkan, investor selalu membandingkan kinerja suatu perusahaan dengan perusahaan lainnya, tidak hanya secara lokal tetapi juga secara global. Melalui kemampuan manajemen yang baik, dunia usaha diharapkan mampu menjawab tantangan eksternal seperti geopolitik dan geoekonomi serta tantangan teknologi yang terus berkembang.

“Karena kami adalah pemegang saham. Pemegang saham kami juga ikut serta dalam penurunan pendapatan atau penurunan laba. Kami tidak mengelola (perusahaan), tapi kami percaya kepada manajemen,” kata Michael.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours