Bank Muamalat optimistis akuisisi lebih dari 28.000 nasabah di 2024

Estimated read time 2 min read

Jakarta (ANTARA) – Direktur PT Bank Muamalat Indonesia Tbk Karno mengatakan pihaknya optimis mampu menjaring lebih dari 28.000 nasabah hingga akhir tahun ini dengan meluncurkan produk baru bernama “Hijrah Gold Solution” pada Kamis ” (1/ : 8 ).

Akuisisi pelanggan diperkirakan mencapai sekitar Rp 700 miliar pada akhir tahun 2024. Segmen pelanggan sasarannya meliputi karyawan, pengusaha, atau profesional.

Dalam keterangan tertulis di Jakarta, Jumat, Karno menjelaskan produk Hijra Gold Solution merupakan solusi kepemilikan emas bagi masyarakat. Dengan produk ini, harapannya adalah menjadikan alat investasi dapat diakses oleh lebih banyak orang.

“Dengan produk ini, nasabah dapat mewujudkan berbagai impiannya seperti pendidikan, ibadah haji, dan perencanaan pensiun tanpa rasa khawatir,” kata Karno.

Menurutnya, emas dikenal sebagai aset yang relatif stabil dan tahan inflasi.

Harga emas juga cenderung naik dalam jangka panjang, sehingga berinvestasi emas bisa menjadi salah satu cara melindungi nilai aset dari penurunan daya beli uang.

Dalam masa perekonomian yang tidak menentu, jelas Carnot, emas sering dipandang sebagai “safe haven” atau aset protektif.

Produk Hijrah Gold Solution sendiri menggunakan Akad Jual Beli atau murabahah hingga 60 bulan dengan uang muka (DP) dan cicilan yang mudah.

Gram emas yang dianjurkan adalah 5 gram, 10 gram, 25 gram, dan 50 gram. Pada produk ini, Bank Muamalat bekerja sama dengan PT Aneka Tambang Tbk atau Antam menyediakan emas batangan untuk menjamin keaslian emas yang digunakan.

Pada semester pertama tahun ini, Bank Muamalat menorehkan hasil positif dengan peningkatan dana murah (giro dan tabungan/CASA) sebesar 4,9 persen year-on-year dari Rp 20,7 triliun pada semester pertama 2023 menjadi Rp 21,7 triliun. triliun pada semester I 2023: Semester 2024. Sedangkan total dana pihak ketiga (DPK) Bank Muamalat per 30 Juni 2024 sebesar Rp43,8 triliun.

Hingga akhir Juni 2024, Bank Muamalat mencatatkan peningkatan pendanaan tahunan sebesar 1,9 persen. Pertumbuhan tertinggi terjadi pada bidang pembiayaan bagi hasil (musirakah) yang meningkat 16,5 persen dibandingkan tahun lalu.

Dengan seluruh angka tersebut, perbankan syariah pionir Tanah Air ini mencatatkan laba sebelum pajak sebesar Rp 9,1 miliar per 30 Juni 2024.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours