Bank Tanah-PUPR kerja sama lintas sektor sediakan rumah MBR di Kendal

Estimated read time 2 min read

Kendal, Jawa Tengah (ANTARA) – Badan Bank Tanah dan Kementerian Konstruksi Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melakukan kerja sama lintas sektor untuk menyediakan 386 unit rumah subsidi bagi masyarakat miskin (MBR) dengan luas tanah 4,2 hektar terletak di desa Mergosari, Kabupaten Kendal, Jawa Tengah. Deputi Bidang Pendayagunaan dan Kerjasama Usaha Badan Bank Negara Hakiki Sudrajat pada acara penandatanganan kerja sama di Kendal, Selasa, mengatakan kerja sama tersebut dilakukan dengan PT Bank Tabungan Negara Tbk (BTN), PT Sarana Multigriya Finansial (Persero) , BP Tapera, Pemerintah Kabupaten Kendal, serta PT Asatu Realty Asri yang merupakan wujud komitmen pemerintah dalam menyediakan hunian yang layak bagi masyarakat.

“Ini adalah amanah yang diberikan kepada kami. “Kami ingin mendukung program pemerintah yang menyediakan perumahan bagi MBR dan mengatasi permasalahan ketersediaan perumahan atau restart Indonesia,” ujarnya.

Ia mengatakan, lahan yang disediakan Badan Bank Tanah diberikan dengan tingkat pemanfaatan yang kompetitif, sehingga harga rumah MBR yang diberikan lebih murah. Banderol harga rumah subsidi tersebut sekitar Rp 165,5 juta.

“Masyarakat yang tinggal di perumahan MBR bisa naik status sertifikatnya dari menjadi sertifikat hak milik atau SHM setelah 10 tahun,” ujarnya.

Selain itu, Direktur Pelaksana Pembiayaan Perumahan Kementerian PUPR Haryo Bekti Martoyoedo mengatakan masyarakat yang masuk dalam kategori MBR dapat menikmati fasilitas pembiayaan perumahan bersubsidi melalui Bank BTN atau kredit kepemilikan rumah dari BP Tapera.

Menurut dia, Kementerian PUPR juga akan menyiapkan sistem kedeputian, agar penyaluran perumahan bersubsidi yang merupakan pilot project ini bisa tersalurkan tepat sasaran.

“PUPR juga akan menyiapkan sistem antrian agar semua bisa terdaftar dan kami juga berharap Pemkab Kendal membantu penggunaan sistem tersebut,” ujarnya.

Sebagai informasi, hingga akhir tahun 2023 Badan Bank Tanah memiliki aset persediaan tanah seluas 18.758 hektare. Secara umum aset, hak pengelolaan tanah (HPL) Badan Bank Tanah diberikan untuk pembangunan Bandara IKN VVIP, tol IKN seksi 5B, land reform bahkan perumahan bersubsidi.

Selain itu, mengacu pada data Kementerian PUPR, saat ini masih dibutuhkan 12,7 juta rumah untuk mencapai zero backlog di Indonesia.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours