Banyak Anak Jadi Fatherless Akibat Perceraian, Ayah Harus Tetap Ingat Perannya

Estimated read time 2 min read

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Vera Itabiliana Hadiwidjojo, psikolog klinis anak dan remaja dari Institut Psikologi Terapan Universitas Indonesia mengungkapkan, perceraian menjadi salah satu penyebab anak yatim. Ungkapan “yayah” menggambarkan kondisi seorang anak yang tidak memiliki kehadiran dan peran seorang ayah dalam jasmani dan rohaninya.

“Salah satu penyebab tidak mempunyai ayah adalah karena perceraian atau sudah tidak ada lagi ayah dalam kehidupan anak tersebut,” kata Vera, dihubungi Antara di Jakarta, Minggu (28/04/2024).

Menyikapi dampak negatif perceraian, Vera menegaskan, kehadiran ayah dalam kehidupan seorang anak dapat mempengaruhi cara berpikir dan berperilakunya ketika menghadapi suatu hal. Ketika orang tua bercerai, kehadiran tersebut dapat menghalangi anak untuk melakukan berbagai hal yang patut diwaspadai, seperti mengubah sikap yaitu terlalu emosional, memberontak dan tidak mau bersekolah, atau melakukan hal-hal ekstrem lainnya.

Meski sudah bercerai dari ibunya, lanjut Vera, sang ayah tidak boleh melupakan perannya sebagai pemimpin keluarga. Orang tua harus mengurangi rasa bangganya agar anak tidak merasa ditempatkan pada situasi “keterikatan” dengan permasalahan kedua kelompok.

Vera juga berpesan agar anak-anak tidak dibiarkan mengalami fenomena yatim piatu dan perasaan terabaikan. Dengan membuat jadwal pertemuan yang rutin, seharusnya orang tua bisa memastikan bahwa kasih sayang terhadap anaknya terus mengalir.

“Tetap silaturahmi dengan anak, seperti terus datang ke sekolah untuk melihat apa yang dilakukan anak, seperti bermain di kelas atau lainnya,” kata Vera.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours