Bapanas luncurkan Rumah Pangan B2SA guna tekan stunting di Lamongan

Estimated read time 3 min read

Jakarta (ANTARA) – Badan Pangan Nasional (Bapanas) membuka restoran Beragam, Bergizi, Seimbang dan Aman (B2SA) di Lamongan, Jawa Timur, untuk mengurangi dan menekan kasus tetap di wilayah tersebut.

“Pada tahun 2024, Badan Pangan Nasional akan melaksanakan pembangunan Rumah Pangan B2SA di 175 wilayah masyarakat untuk mengatasi kemiskinan dan kekurangan pangan, dan delapan wilayah berada di Provinsi Jawa Timur,” kata Wakil Presiden Bidang Keanekaragaman dan Ketahanan Pangan Bapanas Andriko Noto. . Susanto. dalam keterangannya di Jakarta, Sabtu.

Andriko mengatakan, program B2SA merupakan salah satu tujuan Bapanas untuk mendukung pengentasan kemiskinan dengan menyediakan pangan yang beragam, bergizi, dan aman untuk dijalani setiap orang.

Dikatakannya, hal ini merupakan arah dan fokus Kepala Bapanas Arief Prasetyo Adi untuk menghilangkan kasus-kasus kerentanan khususnya di wilayah Lamongan.

Dijelaskannya, tujuan Rumah Pangan B2SA adalah untuk mensosialisasikan, mengedukasi, dan mengaktifkan masyarakat untuk menerapkan berbagai cara makan.

“Dan setiap hari peningkatan kualitas gizi manusia aman karena kita melakukan intervensi dengan memberikan pangan B2SA kepada anak-anak penyandang disabilitas, anak gizi buruk, anak gizi buruk, ibu hamil dan yang sedang menyusui,” kata Andriko.

Ia mengatakan, pemerintah berkomitmen menurunkan angka tersebut melalui program Rumah Pangan B2SA.

Ia berharap intervensi yang dilakukan pihaknya bisa menjadi upaya menghadapi nilai-nilai tetap di Indonesia.

“Kami berharap kegiatan Rumah Pangan B2SA Provinsi Jawa Timur dapat dilaksanakan semaksimal mungkin dan berkesinambungan dengan sumber keuangan lain seperti dana desa dan APBD sehingga dapat menjadi percontohan di daerah lain. Timur di Provinsi Jawa,” kata Andriko.

Sementara itu, Manajer Keberagaman Konsumsi Pangan Bapanas, Rinna Syawal mengatakan, Rumah Pangan B2SA menyediakan pangan yang akan diberikan kepada penerima manfaat, antara lain anak gizi buruk, anak cacat, ibu hamil dan menyusui.

Pendistribusian sembako B2SA, kata Rinna, akan dilakukan sebanyak 40 kali, tiga kali dalam seminggu, setiap pukul 09.00 WIB.

Menurutnya, penerapan pangan sebagai elemen dasar untuk menciptakan sumber daya manusia yang berkualitas, sehat, aktif dan produktif sangatlah penting.

Selain itu, pemenuhan kebutuhan pangan masyarakat tidak hanya diukur dari segi kuantitas, namun juga dari segi kualitas, yang meliputi keanekaragaman pangan daerah, ketahanan pangan, keseimbangan gizi, dan kelestarian lingkungan.

Rumah Pangan B2SA merupakan salah satu komponen program Bapanas bernama ‘Kampung B2SA’ yang mempunyai tiga pilar komponen keamanan pangan, antara lain Pangan, Gerai Pangan dan Rumah Pangan itu sendiri.

Rinna mengatakan: “Program ini dilaksanakan di 75 lokasi pada tahun 2023 dan 2024. Bapanas telah menambah jumlah lokasi menjadi 175 kota di 33 provinsi seluruh Indonesia.”

Bekerjasama dengan pemerintah daerah dan kerjasama Tim Penggerak PKK (TP PKK) dan bidan di desa/kelurahan kecil dilaksanakan program Rumah Pangan B2SA.

Bidan desa/kabupaten akan mengidentifikasi dan mengumpulkan data penerima manfaat, serta memantau kemajuan kesehatan dan gizi mereka.

Ketua Kelompok Penggerak PKK Wilayah Lamongan Anis Kartika Yuhronur Efendi berharap program ini dapat membantu meningkatkan status gizi anak dan kesadaran ibu-ibu di Lamongan untuk mengonsumsi makanan beragam yang sehat dan aman.

“Dengan pangan yang layak dan aman, ada harapan untuk menurunkan angka disabilitas di Lamongan,” kata Kartika.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours