Bapanas optimistis cadangan pangan pemerintah bisa lebih efektif

Estimated read time 2 min read

Bantul, Yogyakarta (ANTARA) – Badan Pangan Nasional (Bapanas) optimis Cadangan Pangan Pemerintah (CPP) yang telah beroperasi selama dua tahun, bisa lebih efektif dalam melaksanakan programnya.

Direktur Ketersediaan Pangan Bapanas Indra Wijayanto mengatakan CPP memiliki beberapa fungsi, yaitu menyalurkan bantuan pangan dan mengelola stok pangan untuk menstabilkan harga stok beras dan komoditas jika terjadi bencana alam.

“Sudah hampir 2 tahun berjalan, ini sudah periode kedua (2024) dan nanti akan dilanjutkan dengan bantuan pangan pada bulan Agustus, Oktober dan Desember. Semoga berjalan dengan baik, bisa lebih efektif dari yang kita lakukan. .” kata Indra di Bantul, Yogyakarta, Rabu.

Indra mengatakan, tahun ini pemerintah menargetkan impor beras sebanyak 3,6 juta ton dan baru terealisasi sekitar 2,1 juta ton.

Sisanya sebanyak 1,5 juta ton akan direalisasikan setelah musim panen raya berakhir. Beras impor tersebut digunakan sebagai bantuan pangan beras dan cadangan ketahanan pangan dan stabilisasi harga (SPHP) yang disalurkan Bulog.

Sementara pada masa panen raya, Bulog mencatat beras terserap sekitar 700 ribu ton dari panen raya tersebut, yang terdiri dari 100 ribu ton untuk komersil dan 600 ribu ton untuk CPP.

Artinya Bulog menyerap beras asli secara mekanis pada saat panen raya, kata Indra.

Indra juga mengatakan, cadangan pangan pemerintah memiliki fungsi yang luar biasa tidak hanya untuk menstabilkan harga tetapi juga menjaga daya beli masyarakat.

Sebelumnya, Ombudsman RI Yeka Hendra Fatika mengatakan, pihaknya menyarankan pemerintah tetap memberikan bantuan pangan karena membawa manfaat besar bagi masyarakat yang membutuhkan.

“Saat ini Ombudsman sedang menyusun usulan ke pemerintah pada akhir Juni. Ombudsman akan mengatakan bahwa program bantuan pangan ini harus terus dilaksanakan,” kata Yeka.

Yeka mengatakan, bantuan pangan yang berlangsung sejak tahun lalu ini sudah lama dinantikan oleh keluarga penerima manfaat (KPM) meski pemerintah memutuskan bantuan akan tetap dilanjutkan pada Agustus, Oktober, dan Desember 2024.

Yeka mengatakan bantuan pangan berpotensi mengendalikan pasokan dan inflasi, terutama menjelang berakhirnya masa panen.

Dengan memberikan bantuan pangan setiap bulannya, lanjut Yeka, otomatis pemerintah dapat mencegah angka kemiskinan semakin meningkat.

Oleh karena itu, Ombudsman segera mengeluarkan pemberitahuan kepada pemerintah, khususnya Menteri Keuangan, agar program bantuan pangan ini dapat terus dilaksanakan dan disalurkan setiap bulannya, kata Yeka.

Selain itu, pemberian bantuan pangan juga berguna untuk mencegah pengusaha memanipulasi harga pasar pada bulan-bulan saat distribusi beras sedang kosong.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours