Bapanas: Presiden terima Agricola Medal bukti RI konsisten jaga pangan

Estimated read time 3 min read

Jakarta (ANTARA) – Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas), Arief Prasetyo Adi, mengatakan Presiden Joko Widodo menerima Medali Agricola dari Organisasi Pangan dan Pertanian (FAO) yang menjadi bukti konsistensi Indonesia dalam menjaga ketahanan pangan. .

Kita semua patut berbangga atas penghargaan Agricola Medal karena Presiden (Jokowi) dinilai konsisten dalam memerangi kelaparan dan kemiskinan serta memperkuat ketahanan pangan dan gizi masyarakat, kata Arief dalam keterangannya di Jakarta, Sabtu.

Arief mengatakan FAO kembali memberikan penghargaan pada bidang pangan setelah 39 tahun lalu, Presiden Soeharto menerima Penghargaan Kemandirian Pangan FAO untuk Indonesia.

“Ini merupakan bukti nyata komitmen pemerintah Indonesia dalam memajukan sektor pangan,” kata Arief.

Menurut Arief, sinergi seluruh pemangku kepentingan di hulu dan hilir menjadi kunci penting dalam membangun ekosistem ketahanan pangan yang kuat di Indonesia.

Dan fokus pada kesejahteraan petani, peternak, dan nelayan sebagai produsen pangan. Untuk itu, Presiden menyampaikan terima kasih dan rasa hormat kepada petani di seluruh Indonesia, kata Arief.

Di tengah berbagai tantangan global, Indonesia merupakan salah satu negara dengan tingkat inflasi yang terkendali di saat beberapa negara sedang menghadapi lonjakan inflasi yang signifikan.

Badan Pusat Statistik (BPS) menuliskan inflasi tahunan pada Juli 2024 sebesar 2,13 persen. Angka ini lebih rendah dibandingkan inflasi tahun 2024 yang sebesar 2,84 persen.

Sedangkan inflasi volafile food secara tahunan pada Juli 2024 sebesar 3,63 persen. Angka ini turun dibandingkan bulan sebelumnya yang sebesar 5,96 persen. Beras merupakan salah satu komoditas utama penyumbang inflasi dengan laju inflasi tahunan sebesar 0,47 persen.

Sementara Indeks Nilai Tukar Petani (NTP) masih di atas 100 persen. Pada Juli 2024, NTP meningkat positif sebesar 0,84 poin menjadi 119,61 dari bulan lalu 118,77.

Sedangkan NTP subsektor tanaman pangan (NTPP) sebesar 108,32. Pemerintah juga berhasil menjaga indeks NTPP stabil di atas 100 poin mulai Oktober 2022.

Selain itu, jika dilihat dari laju pertumbuhan produk domestik bruto (PDB), subsektor tanaman pangan mencatatkan angka triwulan tertinggi sebesar 69,09 pada triwulan II tahun 2024 dibandingkan subsektor usaha lainnya.

Di sisi lain, laju pertumbuhan year-on-year, pertumbuhan subsektor tanaman pangan, kembali positif sebesar 12,50, setelah -5,50 pada triwulan sebelumnya.

Bapanas berterima kasih dan mengapresiasi seluruh petani, peternak dan nelayan di Indonesia, serta pemangku kepentingan terkait, kementerian dan lembaga, pemerintah daerah, perusahaan pangan negara, asosiasi dan pelaku usaha, kelompok masyarakat, komunitas dan media atas kontribusi kolektifnya terhadap kelestarian lingkungan. ketahanan pangan nasional.

“Langkah-langkah pengendalian inflasi khususnya inflasi pangan terus kita lakukan melalui berbagai program strategis,” ujarnya.

Selain itu, Bapanas terus menggalakkan Gerakan Pangan Murah (GPM), memfasilitasi distribusi pangan, dan mendorong kerja sama antardaerah untuk menjaga stabilitas pangan.

“Itulah beberapa langkah aksi yang terus kita lakukan bersama-sama agar inflasi dapat tetap dijaga pada sasaran maksimal 2,5% plus minus 1 dengan tetap menjaga pertumbuhan ekonomi di atas 5%,” tambah Arief.

Presiden Jokowi menerima Medali Pertanian FAO. Penghargaan tersebut diserahkan langsung oleh Direktur Jenderal FAO Qu Dongyu di Istana Negara, Jumat (30/8).

Medali Agricola merupakan pengakuan FAO atas kontribusi dan dedikasi individu atau kepala negara yang dinilai telah melakukan upaya signifikan dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan dukungan luar biasa terhadap tujuan utama FAO : mencapai ketahanan pangan.

Presiden negara tersebut mengatakan bahwa medali Agricola diberikan kepada seluruh petani, semua orang yang telah berkontribusi aktif dalam penguatan sektor pertanian.

“Program ketahanan pangan memang menjadi salah satu prioritas pemerintah, karena Indonesia menyadari sepenuhnya pentingnya kemandirian dan kedaulatan pangan, terutama di tengah berbagai ketidakpastian global,” kata Presiden.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours