Bapanas: Program bantuan pangan beras turunkan kemiskinan

Estimated read time 2 min read

JAKARTA (ANTARA) – Kepala Badan Pangan Nasional (Babanas) Arief Prasetyo Adi mengatakan program bantuan pangan sebanyak 10 kilogram (kg) beras yang disalurkan kepada 22 juta rumah tangga penerima manfaat (KPM) di seluruh Indonesia telah membantu menurunkan angka kemiskinan.

BPS (Badan Pusat Statistik) Juli 2024 mencatat, bersama dengan program bantuan sosial lainnya, program Panbang (bantuan pangan) berdampak pada tingkat kemiskinan, dengan persentase penduduk miskin sebesar 9,03 persen pada Maret 2024, turun sebesar 9,03 persen. 0,33 poin persentase dibandingkan Maret 2023 dan September Turun 0,54 poin persentase dibandingkan tahun 2022, kata Arief di Jakarta, Selasa.

Menurut Arief, bantuan pangan berupa beras merupakan salah satu program pemerintah untuk mendukung perekonomian masyarakat, dan berkontribusi dalam pengentasan kemiskinan.

Dikatakannya, hal ini menunjukkan pangan menempati tempat yang sangat penting mengingat pemenuhannya tidak bisa ditunda atau digantikan dengan hal lain.

“Pangan merupakan kebutuhan dasar bagi setiap individu, termasuk kelompok masyarakat berpenghasilan rendah yang akses terhadap pangan relatif sulit,” ujarnya.

Menurut Arif, bantuan pangan beras merupakan bentuk pemerintahan yang membantu memenuhi kebutuhan masyarakat berpenghasilan rendah dan mengendalikan inflasi di tengah tantangan ketahanan pangan yang kompleks.

Ia mengatakan pentingnya aspek pangan dalam pengentasan kemiskinan terlihat dari data BPS yang menunjukkan kontribusi beras terhadap garis kemiskinan mencapai 21,84 persen di perkotaan. Sedangkan kontribusinya di perdesaan mencapai 25,93 persen.

Arief yakin dengan penyaluran bantuan pangan beras maka angka kemiskinan akan terus menurun dan masyarakat dapat memenuhi kebutuhan pangannya.

Oleh karena itu, lanjutnya, sebagian cadangan beras pemerintah di Bulog digunakan untuk menyalurkan bantuan pangan beras kepada 22 juta KPM di seluruh provinsi, sebagai makanan pokok yang dikonsumsi mayoritas masyarakat Indonesia.

Berdasarkan arahan Presiden Joko Widodo, penyaluran beras panbang diperpanjang hingga Agustus, Oktober, dan Desember 2024. Perpanjangan ini dilakukan setelah memperhatikan ketersediaan dan kecukupan alokasi APBN, jelasnya.

Arief menambahkan, selain menyalurkan bantuan pangan, pemerintah juga menyalurkan beras untuk stabilisasi persediaan dan harga pangan (SPHP) guna meningkatkan ketersediaan pangan murah dan terjangkau bagi masyarakat umum.

Dikatakannya, kegiatan pasar dan Gerakan Pangan Murah (GPM) di seluruh provinsi dan kabupaten/kota terus digencarkan agar masyarakat bisa mendapatkan pangan dengan harga terjangkau.

“Bersama seluruh pemangku kepentingan terkait tentunya ada upaya bersama untuk menjaga stabilitas pasokan dan harga pangan, khususnya beras,” kata Arief.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours