Bapanas: Turunnya angka kemiskian berkorelasi dengan bantuan pangan

Estimated read time 2 min read

Jakarta (Antara) – Direktur Badan Pangan Nasional (BAPNAS) Arif Prasetyo Adi menilai pengentasan kemiskinan juga terkait dengan program bantuan yang besar seperti pangan dari pemerintah untuk masyarakat rentan atau berpendapatan menengah ke bawah.

Tentu (pengentasan kemiskinan) terkait dengan bantuan yang diberikan pemerintah, kata Arif saat ditemui Antara di Jakarta, Jumat.

Hal itu disampaikan Arif saat diminta menanggapi pernyataan Presiden Republik Indonesia (RI) Joko Widodo yang menyatakan kemiskinan di Indonesia sudah berkurang secara signifikan.

Arief mengatakan salah satu program bantuan pangan yang paling efektif untuk membantu mengentaskan kemiskinan adalah pangan beras 10 kilogram (kg) yang menyasar 22 juta rumah tangga penerima manfaat (KPM) di seluruh Indonesia.

Namun, Arif tidak menjelaskan peran pangan dalam pengentasan kemiskinan. Namun, dia menegaskan, pengentasan kemiskinan juga terkait dengan pangan beras.

Sebelumnya, Direktur Abpanas Arif Prasetyo Adi mengatakan, anggaran sebesar Rp 11 triliun disiapkan untuk melanjutkan bantuan pangan kepada 22 juta KPM hingga Desember 2024.

Ia mengatakan, Menteri Keuangan Shri Mulyani Indrawati juga menyetujui anggaran tersebut.

Arif mengatakan, Menteri Keuangan telah menyiapkan anggaran untuk melanjutkan program tersebut.

Pemerintah menambah bantuan beras sebanyak 10 kg serta daging ayam dan telur untuk tiga bulan Agustus, Oktober, dan Desember 2024.

“Manfaat program bantuan pangan ini adalah bagi masyarakat yang benar-benar membutuhkan, sehingga menjadi tanggung jawab kita semua untuk memastikan pendistribusiannya benar-benar terjadi,” kata Arif.

Sebelumnya, Presiden Republik Indonesia (RI) Joko Widodo mengatakan kemiskinan di Indonesia mengalami penurunan yang signifikan, sedangkan angka kemiskinan absolut juga akan turun signifikan menjadi 0,83 persen pada tahun 2024.

“Kemiskinan akan turun hingga 9,03 persen pada tahun 2024,” kata Presiden Joko Widodo saat memaparkan RUU APBN dan Nota Keuangan Tahun Anggaran 2025 di hadapan Sidang Paripurna DPR RI Sidang 2024-2025 di Gedung MPR/DPR/DPD MPR /DPR/Gedung DPD Jumat

Selain itu, Pak Jokowi mengatakan indikator kesehatan masyarakat mengalami peningkatan yang signifikan, sedangkan tingkat pengangguran mengalami penurunan sebesar 4,8 persen pada tahun 2024.

“Kita juga melihat kemajuan pembangunan yang Indonesia sentris. Mulai dari jalan tol dan jalan nasional, bendungan dan irigasi, pelabuhan dan bandara, pembangunan IKN Indonesia dan masih banyak lagi lainnya,” ujarnya.

Presiden juga menyampaikan, semua pihak berupaya keras untuk menciptakan manusia (SDM) yang berkualitas, berdaya saing, produktif, dan inovatif melalui reformasi pendidikan, reformasi sistem kesehatan, dan penguatan jaring pengaman sosial.

Bantuan pendidikan terus diberikan kepada masyarakat miskin dan rentan. Program pendidikan Indonesia Pintar diberikan kepada sekitar 20 juta siswa setiap tahunnya, dan program KIP Kulia dan Bidik Misi bertujuan untuk mendidik 1,5 juta siswa. Beasiswa Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) diberikan kepada sekitar 45.000 mahasiswa.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours