Bapanas usulkan bantuan pangan masyarakat 2025 sebesar Rp20,2 triliun

Estimated read time 2 min read

Jakarta (ANTARA) – Badan Pangan Nasional (Bapanas) mengusulkan anggaran sebesar Rp 20,2 triliun untuk bantuan pangan masyarakat pada tahun depan.

“Bahkan pada tahun 2025, kami masih mengusulkan untuk mengalokasikan Rp 20,2 triliun untuk bantuan pangan kepada masyarakat,” kata Plt Sekretaris Utama Bapanas Sarvo Edhi di Jakarta, Senin.

Ia menambahkan, bantuan gizi masyarakat diberikan dalam bentuk beras 10 kilogram kepada 22,04 juta keluarga penerima manfaat (KPM), serta kepada 1,4 juta keluarga berisiko stunting (KRS).

“Kita masih usulkan di tahun 2025. Soalnya nanti akan dipertimbangkan oleh Pemerintah, mungkin yang berkaitan dengan keuangan negara, kita tunggu. Yang penting kita usulkan,” ujarnya.

Sarvo Edhi mengatakan, bantuan pangan dari pemerintah akan terus berlanjut pada tahun depan, misalnya pada tahun 2024 pada tahap pertama antara bulan Januari hingga Juni, kemudian dilanjutkan pada bulan Agustus, Oktober, dan Desember.

Program Bantuan Pangan Keluarga Penerima Manfaat (BFA) sebanyak 10 kilogram (kg) beras di seluruh Indonesia telah berkontribusi terhadap pengentasan kemiskinan.

BPS (Badan Pusat Statistik) pada Juli 2024 mencatat bahwa, bersama dengan program kesejahteraan lainnya, program banpang (bantuan pangan) berdampak pada tingkat kemiskinan: proporsi penduduk miskin pada Maret 2024 sebesar 9,03 persen, turun sebesar 9,03 persen. 0,33 poin persentase dibandingkan Maret 2023 dan turun 0,54 poin persentase dibandingkan September 2022.

Bantuan pangan beras merupakan salah satu program dukungan ekonomi pemerintah terhadap masyarakat yang membantu mengurangi kemiskinan.

Hal ini menunjukkan bahwa produk pangan menempati kedudukan yang sangat penting, karena pemenuhannya tidak dapat ditunda atau digantikan oleh barang lain.

Bantuan pangan beras merupakan salah satu cara pemerintah hadir untuk memenuhi kebutuhan masyarakat berpenghasilan rendah dan mengendalikan inflasi di tengah tantangan ketahanan pangan yang kompleks.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours