Bappeda: Perubahan perilaku pengaruhi percepatan penurunan stunting

Estimated read time 2 min read

Pasteur, Jawa Barat (ANTARA) – Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Provinsi Jawa Barat menyatakan perubahan perilaku masyarakat berdampak besar terhadap keberhasilan Program Percepatan Mengurangi Perlambatan yang menjadi prioritas pemerintah secara nasional. .

“Perubahan perilaku ini kelihatannya hanya hal kecil, namun bisa berdampak besar dalam menurunkan stunting. Misalnya saja setiap hari anak diberikan makanan siap saji maka bisa menyebabkan stunting,” ungkapnya. Kepala Badan Pemerintahan dan Pembangunan Manusia Bappeda Jawa Barat, Ane Carolina, S.Si., M.Eng dalam jumpa pers di Pasteur, Jawa Barat, Selasa.

Ane mengatakan, saat ini tidak bisa dipungkiri banyak orang tua yang bekerja dan menitipkan anaknya kepada anggota keluarga atau pengasuh lainnya. Namun hal tersebut tidak bisa dijadikan alasan untuk menciptakan generasi sehat.

Dalam hal ini, Pemerintah Jawa Barat berupaya mendorong perubahan perilaku dengan memastikan literasi dan asupan gizi masyarakat stunting terus meningkat. Peningkatan pendidikan dan literasi semakin diperkuat di tingkat Puskesmas.

“Kita bisa disebut sebagai komunitas gizi yang mensosialisasikan pentingnya zinc, DHA dan Omega-3 dan kita juga mendorong pembentukan Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) dengan tetap menerapkan peraturan dan rencana aksi nasional untuk mempercepat penurunan stunting. sasarannya,” ujarnya.

Pemerintah juga telah meminta sekolah untuk mendistribusikan tablet transfusi darah (TTD) kepada remaja putri untuk memerangi anemia, yang dapat menyebabkan stunting pada anak-anak. Seluruh sekolah yang menjalankan program telah berkoordinasi dengan puskesmas.

Sementara itu, pemerintah memanfaatkan berbagai platform dan infrastruktur yang ada untuk upaya teknisnya, seperti aplikasi data yang memfasilitasi pencatatan anak stunting dan memperkuat kemitraan dengan pemangku kepentingan terkait.

Ia mencontohkan apa yang dilakukan Bappeda terhadap organisasi berbasis nutrisi, Nutrition International (NI) dan Save the Children yang memulai program Better Investment for Stunting (BISA).

“Setelah program ini selesai, kami berencana mengulangi program ini di 25 kabupaten dan kota yang sebenarnya sudah meminta NI masing-masing untuk berpartisipasi. – Kami juga memperkuat kapasitas internal, seperti melaporkan praktik baik penyampaian TTD dari Puskesmaa ke Puskesmaa kesehatan. jasanya,” kata Ane.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours