Bappenas-ICCTF lanjutkan pendanaan untuk konservasi perairan di NTT

Estimated read time 2 min read

Kupang (ANTARA) – Melalui Yayasan Perubahan Iklim Indonesia (ICCTF), Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) terus memberikan pendanaan berkelanjutan bagi kawasan perlindungan laut dan masyarakat pesisir di Nusa Tenggara Timur.

Direktur Kelautan dan Perikanan Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas), Moh Rahmat Mulianda, kepada wartawan di Kupang, Kamis, mengatakan, “Demi Kesejahteraan Laut” – Pertemuan LAUTRA Komponen 3: Pembiayaan Berkelanjutan untuk Kawasan Konservasi Laut dan Penghidupan. Ia memilih NTT sebagai lokasi operasi yang bertujuan membantu meningkatkan perekonomian masyarakat pesisir.

“Itulah mengapa kami memilih NTT karena banyak warganya yang masih terkendala permasalahan ekonomi. Jadi, kegiatan-kegiatan yang kami rintis, baik yang berkaitan dengan usaha kecil menengah atau tidak, dapat berkontribusi dalam meningkatkan taraf hidup warga pesisir. NTT,” ujarnya. .

Selain itu, Kegiatan Pertemuan Oceans of Prosperity – LAUTRA, Komponen 3: Pembiayaan Berkelanjutan Kawasan Konservasi Perairan dan Mata Pencaharian dilaksanakan di Kupang karena terdapat banyak kawasan lindung di wilayah NTT.

Berdasarkan informasi dari Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi NTT, jumlah Kawasan Konservasi Daerah (RPA) di NTT ada empat, dimulai dari Kawasan Lindung Daerah (RPA) Kepulauan Alor, Kawasan Lindung Daerah (RPA) Lembata, dan Flores Timur. Kawasan lindung daerah. Polje (KKD), Kawasan Konservasi Daerah (KKD) Sikka.

Sedangkan kawasan lindung yang memiliki perlindungan nasional antara lain Taman Nasional Laut Sava (TNP). Total luas kawasan perlindungan laut di NTT mencapai 4.537.244,53 ha.

Rahmat menambahkan, potensi lepas pantai NTT sangat besar, namun sayangnya masih banyak masyarakat NTT yang masuk dalam kategori miskin.

Oleh karena itu, ia berharap proyek LAUTRA dapat berkontribusi terhadap peningkatan perekonomian masyarakat pesisir, khususnya nelayan.

Oleh karena itu, perlindungan dan kegiatan ekonomi harus terkoordinasi. Oleh karena itu, kami menekankan pentingnya mencapai keseimbangan ekonomi, ekologi, dan sosial, katanya.

Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan NTT Sulastri mengatakan kepada Rasi, LAUTRA memilih NTT sebagai lokasi proyek karena wilayah perairan NTT didominasi kawasan lindung.

“Proyek ini menyasar Kawasan Konservasi Laut Sawu dan Kawasan Konservasi Laut Alor,” ujarnya.

Ia mengatakan telah mendapat peringkat emas di dua kawasan lindung. Ia juga mengucapkan terima kasih kepada Bappenas dan ICCTF yang telah memilih NTT sebagai lokasi proyek tersebut.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours