Bappenas luncurkan Indonesia’s SDGs Center Network

Estimated read time 2 min read

Jakarta (ANTARA) – Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN/Bappenas) meluncurkan Jaringan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan Indonesia/SDG Centers (ISCN).

“Pembentukan Indonesia Network of SDG Centers akan memperkuat kerja sama dan peran SDG Centers di seluruh Indonesia melalui pertukaran pengetahuan, pengalaman, inovasi dan banyak lagi, yang diharapkan dapat membantu Indonesia mempercepat pencapaian tujuan SDG,” ujarnya. . wakil. Bidang Kelautan dan Sumber Daya Alam Kementerian PPN/Bappenas Vivi Yulaswati pada konferensi SDG Center 2024 yang diikuti secara virtual, di Jakarta, Rabu.

Peluncuran dibuka langsung oleh Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas Suharso Monoarfa.

Mulai tanggal 30 Mei 2024, Bappenas menyelenggarakan forum komunikasi yang mempertemukan para pengelola, termasuk para kepala SDG center dari berbagai perguruan tinggi di Indonesia, untuk membahas upaya penguatan jaringan antar SDG center melalui ISCN.

Dalam pertemuan tersebut dipilih pengurus tim ISCN yang terdiri dari Presiden ISCN Bayu Arie Fianto, Ph.D. dari Universitas Airlangga, Wakil Rektor I Profesor Suzy dari Universitas Padjadjaran, Wakil Rektor II Dr. Muhammad Yusri Zamhuri dari Universitas Hasanuddin, dan Sekjen Dr.

Dewan Pengarah akan dipimpin oleh enam Kepala Daerah (HoR), dimulai dari HoR Sumatera, HoR Jawa 1, HoR Jawa 2, HoR Sulampua (Sulawesi-Maluku-Papua), HoR Bali-Nusa Tenggara (Nusra) dan HoR Kalimantan.

Artinya, selain sebagai wadah pertukaran pengetahuan, pengalaman dan sumber daya, ISCN juga berperan sebagai koordinasi antar SDG center dari berbagai universitas, sarana kerjasama antar pemangku kepentingan, serta sebagai perantara pelaksanaan SDG. tujuan pembangunan berkelanjutan di setiap wilayah (lokal).

Hingga saat ini, berbagai universitas di Indonesia telah mendirikan 51 SDG center.

“Setelah pembentukan SDG Center, masing-masing universitas mengembangkan kegiatan berbeda yang berfungsi sebagai hub implementasi SDGs di daerahnya,” kata Vivi.

Pada tahun 2023, target pencapaian SDGs di Tanah Air adalah 62 persen dari 224 indikator. Secara spesifik, 138 indikator telah tercapai, 55 indikator memerlukan perhatian khusus, dan 14 persen atau 31 indikator menunjukkan tren perbaikan atau akan tercapai.

Sebagai koordinator pelaksanaan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan di Indonesia, Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Bappenas terus mendorong dan mengajak semua pihak untuk bekerja sama lebih erat, terutama di tingkat daerah, untuk mempercepat pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan tahun 2030.

“Kita semua tahu bahwa mulai tahun 2020, PBB (Perserikatan Bangsa-Bangsa) sedang menggalakkan lokalisasi tujuan pembangunan berkelanjutan. Kemarin sempat tertunda karena COVID-19, dan hari ini tinggal 6 tahun lagi (menuju tahun 2030), dan Indonesia bukan sekedar titik. “Sehingga tentunya kita dapat segera menemukan dan menyelesaikan serangkaian inovasi dan solusi atas permasalahan yang semakin kompleks, sehingga kita dapat melaksanakan dan mencapai tujuan pencapaian Agenda 2030 secara tepat waktu,” ujarnya.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours