Bappenas: Penggunaan data akurat jadi dasar pembuatan program efektif

Estimated read time 2 min read

Jakarta (ANTARA) – Deputi Bidang Kependudukan dan Ketenagakerjaan Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN/Bappenas) Maliki mengatakan penggunaan data yang akurat menjadi landasan terciptanya program pemerintah yang efektif.

Untuk itu, Indonesia kini menerapkan registrasi sosial ekonomi (Regsosek), sebuah sistem pendataan kependudukan yang dapat menjadi acuan untuk meningkatkan kualitas layanan bagi masyarakat Indonesia.

“Yang bisa kami lakukan adalah bagaimana menggunakan data dengan baik.” “Desentralisasi artinya tidak hanya pemerintah pusat, tapi juga pemerintah daerah harus benar-benar mengetahui apa itu data,” kata Mailiki dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Senin.

Pada Konferensi Internasional Indonesia Regional Science Action (IRSA) 2024 di Ambon, Maluku, Maliki mengatakan, data yang mencakup seluruh penduduk menjadi syarat utama pemerintah pusat, daerah, bahkan swasta untuk dapat menjangkau seluruh masyarakat tanpa terkecuali.

Selain itu, penggunaan data yang akurat dan komprehensif dapat menjadi landasan kebijakan dan membuat program yang dirancang menjadi lebih efektif dan efisien.

“Datanya kita sediakan, tentu harus lebih akurat, tapi yang lebih penting setelah kita simpan datanya, perlu diperbarui, harus lebih up to date, harus lebih akurat, katanya.

Konferensi Internasional Indonesia Regional Science Action (IRSA) 2024 merupakan kesempatan bagi para ilmuwan dan pengambil kebijakan untuk memaparkan capaian penelitian terkini dalam upaya mengatasi krisis iklim di Indonesia.

Konferensi Internasional IRSA 2024 juga menjadi tuan rumah program SCALE, sebuah kemitraan antara pemerintah Australia dan Indonesia untuk mempercepat layanan penting. Program SKALA mendukung pelaksanaan Konferensi Internasional IRSA 2024 yang secara khusus menyelenggarakan sesi paralel terkait pengelolaan keuangan publik, pemanfaatan data untuk pengelolaan, dan penyediaan layanan dasar inklusif.

Dalam upaya penguatan pengelolaan data di tingkat pemerintah daerah, khususnya di Maluku, diadakan sesi diskusi yang mempertemukan berbagai pemangku kepentingan.

Meskipun data adalah aset yang berharga, Maliki mengatakan masih ada tantangan besar. Oleh karena itu, diperlukan kolaborasi lintas sektor untuk membangun ekosistem data yang lebih tangguh dan responsif terhadap kebutuhan masyarakat.

Rektor Universitas Pattimura Ambon Freddy Leivakabessi menekankan pentingnya data untuk mendukung pembangunan lokal dan penelitian di tingkat daerah.

Ia mengatakan, data tidak hanya menjadi alat untuk mengidentifikasi tantangan yang dihadapi, namun juga menjadi kunci dalam perbaikan pengelolaan data pemerintah daerah.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours