Bappenas: Program Makan Bergizi Gratis solusi tekan stunting

Estimated read time 2 min read

JAKARTA (ANTARA) – Jika diterapkan, Program Pangan Bergizi Gratis bisa menjadi solusi untuk menurunkan nilai minimum, kata staf khusus Menteri Kementerian Perencanaan dan Pembangunan Sosial/Babenas, Sultan Revandi.

“Bagaimana program itu akan dilaksanakan belum final. Tapi yang jelas ini adalah upaya untuk menyelesaikan masalah yang sedang berlangsung,” kata Sultan dalam wawancara online yang dilakukan Suku Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan dan Perikanan Jakarta Selatan. KPKP) pada hari Selasa.

Sultan berpendapat, program ini perlu disesuaikan semaksimal mungkin agar masyarakat merasakan manfaatnya. Pasalnya, banyak negara lain seperti India dan Inggris juga telah melakukan program serupa. Oleh karena itu, program pemberian makanan bergizi gratis ini diharapkan dapat berhasil juga di Indonesia.

Sekadar informasi, Presiden terpilih Prabowo Subianto mengubah nama program makan siang gratis menjadi pemberian makan gratis.

Menurut Prabowo, waktu tersebut sangat tepat karena menyajikan makan siang membutuhkan waktu yang lama bagi anak sekolah. Oleh karena itu pemberian pakan sebaiknya dilakukan pada pagi hari.

Sultan juga mengatakan, perubahan nama tersebut sesuai dengan program yang diusung Prabowo. Pasalnya, permasalahan yang dihadapi masyarakat khususnya anak-anak di Indonesia adalah gizi yang baik.

“Terkait program ini, permasalahan besarnya kenapa dari pangan gratis menjadi pangan bergizi, karena persoalannya adalah masalah gizi dan gizi kita. Indonesia sendiri melakukan hal tersebut karena dibutuhkan anggaran yang besar,” kata Sultan.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours