Batik dan songket Indonesia ditampilkan di Italia

Estimated read time 3 min read

Jakarta (Antara) – Gaun berbahan batik dan songkat karya desainer Indonesia Dian Natalia Asmadi ditampilkan dalam peragaan busana yang diselenggarakan KBRI Roma, Italia pada 6 Juni 2024.

Program “Tekstil dan Batik Indonesia” bertujuan untuk mempromosikan tekstil atau tekstil tradisional Indonesia, termasuk tekstil songket dan batik, yang pada tahun 2009 ditetapkan oleh UNESCO sebagai Warisan Dunia untuk Budaya Lisan dan Nonbendawi.

Berdasarkan keterangan tertulis KBRI Roma, Selasa, batik dihargai tinggi karena proses produksinya yang rumit.

Sebagai seorang desainer, Diane Natalia Asmadi mengungkapkan kebanggaan dan komitmennya dalam memperkuat jati diri dan budaya Indonesia yang terkadang menghadapi tantangan di luar negeri maupun di dalam negeri.

Diane mengatakan Indonesia memiliki kekayaan budaya. Oleh karena itu, mereka berharap upaya tersebut dapat memperkuat jati diri Indonesia dengan mempromosikan pakaian Indonesia seperti batik dan kain tenun ke dunia internasional.

Sementara itu, Kepala Perwakilan KBRI Roma Lefiana Haratati Ferdinandus mengatakan pameran fesyen tersebut merupakan bagian dari perayaan 75 tahun hubungan diplomatik Indonesia dan Italia.

“Kedua negara memiliki ikatan yang kuat tidak hanya di tingkat pemerintahan, namun juga dalam hubungan antar masyarakat. “Acara seperti ini mempertemukan masyarakat dan terus membangun kolaborasi dan persahabatan serta saling mendukung,” ujarnya.

Secara terpisah, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif RI Sandiaga Uno mengatakan perhelatan fesyen tersebut bertujuan untuk membawa pakaian adat Indonesia di peta dunia dan harus didukung oleh seluruh elemen Indonesia.

Sandiaga menyampaikan apresiasi dan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada seluruh pihak yang terlibat dalam acara tersebut.

Secara terpisah, Deputi Bidang Pemasaran Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Med Ayu Marthini berharap acara tersebut dapat memberikan dampak positif bagi perkembangan sektor ekonomi kreatif Indonesia serta meningkatkan kesadaran dan perlindungan terhadap sastra Indonesia.

Patricia Meilin, perwakilan Maximo ComAction, selaku partner penyelenggara acara tersebut menggarisbawahi, untuk membawa Indonesia ke kancah internasional, perlu adanya koordinasi dan persatuan antar seluruh elemen bangsa Indonesia.

Ia menegaskan, perusahaannya berkomitmen untuk mempromosikan budaya Indonesia secara global.

Acara fashion minggu lalu diakhiri dengan acara silaturahmi sekaligus promosi kuliner nusantara antara lain makanan tradisional nusantara, kopi dan teh, sehingga para tamu yang hadir bisa berbaur dan berjejaring dengan rekan-rekannya.

Diane Natalia Asmadi memulai karirnya dengan membuka bengkel pakaian dan tas wanita buatan tangan, kemudian mengembangkan usahanya pada tahun 2005 dengan membuka Diane Boutique House.

Dengan rentang karir hampir 30 tahun sebagai desainer, koleksinya dikenal secara internasional tidak hanya di Indonesia, tetapi juga di Malaysia, Singapura, Brunei Darussalam, dan Amerika Serikat.

Selain sebagai desainer Indonesia, ia juga merupakan anggota Kamar Dagang dan Industri Indonesia.

Model fesyen yang hadir dalam acara fesyen tersebut antara lain pemenang Miss Indonesia, Jock Kinski Maharani Detri Ayusta, Latisa Moura dan Yoan Clara serta model Indonesia Bobby Dwi dan Fajr Siddique.

Setiap rancangan fesyen menghadirkan visi unik pada runway dengan menghadirkan perpaduan keanggunan klasik dan gaya modern yang sukses memikat audiens yang meliputi korps diplomatik, pemerintah Italia, pelaku industri dan perdagangan fesyen, pemerhati fesyen, desainer, akademisi, media. dan mahasiswa mode.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours