Bea Cukai Batam catat penerimaan Rp176 miliar hingga Mei 2024

Estimated read time 2 min read

Batam (ANTARA) – Kepala Departemen Administrasi dan Pelayanan Informasi Bea dan Cukai Batam Evie Octavia mengatakan pendapatan Kantor Pelayanan Umum (KPU) Bea Cukai dan Bea Cukai Batam akan mencapai 176 miliar pada 31 Mei 2024. .

Angka tersebut mewakili 26,69% ​​dari target tahunan sebesar Rp 659,45 miliar.

“Target tahun 2024 dinaikkan menjadi Rp659,45 miliar, dan pada 31 Mei 2024 mencapai Rp176 miliar atau 26,69% ​​dari target tahunan. Ini sebenarnya di bawah target. Bulan Mei kita mencapai 30-35%. Sasarannya,” ungkapnya dalam konferensi pers Kementerian Keuangan yang digelar di Batam.

Evie menjelaskan, pada tahun 2023 Bea Cukai dan Tarif Batam melebihi target pendapatannya. Realisasi pendapatan sebesar Rp522,37 miliar atau 102-103% dari target dibandingkan target Rp508,82 miliar.

Keberhasilan tersebut menjadi landasan pencapaian target pendapatan tahun 2024 sebesar 659,45 miliar.

Menurut dia, salah satu kendala utama pencapaian target tersebut adalah turunnya harga minyak sawit.

“Di penerimaan bea cukai Batam, harga minyak sawit turun, pajak ekspor minyak sawit sepanjang bulan ini mencapai 10,52%, kami menerima pajak impor sebesar 33% dan bea masuk sebesar 81,5%. “Biasanya target pajak ekspornya tinggi, yakni sebesar 26,6 persen,” jelasnya.

Evie juga menjelaskan, belum ada strategi khusus untuk mengatasi permasalahan harga sawit karena harga pasar tidak bisa dikendalikan oleh bea cukai dan tarif. Namun, meski harga minyak sawit rendah, terdapat kebijakan pemerintah yang dapat meningkatkan pendapatan.

Meski pendapatan tersebut belum mencapai target bulanan yang diharapkan hingga Mei 2024, namun Bea Cukai Batam tetap optimistis bisa mencapai target tahunan tersebut. Evie menegaskan, mereka akan berusaha semaksimal mungkin untuk meningkatkan pendapatan hingga akhir tahun.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours