Bea Cukai Soetta Tangkap 10 WN India saat Hendak Selundupkan Puluhan Hewan Langka

Estimated read time 2 min read

JAKARTA – Bea Cukai Topi Sukarno menangkap 10 warga negara India. Ada dugaan serius mereka ingin menyelundupkan puluhan satwa langka keluar Indonesia.

“Penangkapan tersebut terkait dua upaya penyelundupan melalui barang bawaan penumpang yang hendak menuju India. Berkat operasi ini, 10 pelaku yang semuanya warga negara India berhasil ditangkap, kata Direktur Bea dan Cukai Sukarno Hat Gatot Sugeng Vibova, Rabu (8/7/2024).

Gato mengatakan, 10 warga negara India mencoba membawa 50 burung endemik, lima primata, dan satu marsupial.

Operasi pertama dilakukan pada Senin, 29 Juli 2024. Awalnya, polisi mencurigai empat koper penumpang berinisial BKM (49), ZAS (48), SDB (47), dan AMAS (47) tujuan IndiGo. Kode penerbangan 6E1602 ke Mumbai, India.

Berdasarkan hasil survei, total ditemukan 30 ekor burung endemik dalam 4 (empat) ekor yang terdiri dari 12 ekor Maleo Senkawor (Macrocephalon Maleo), 2 ekor Burung Cendrawasih Kawat Mati (Seleucidis Melanoleucus), 6 ekor Burung Cenderawasih Rotan Cakar Cendrawasih (Cicinnurus Manificus), “7 ekor burung kolibri hitam (Leptocoma sericea) dan 2 ekor burung kolibri kelapa (Anthreptes Malacensis),” ungkapnya.

Operasi kedua dilakukan pada Kamis, 1 Agustus 2024. Sebanyak enam koper penumpang tujuan Bangalore (BLR), India, diduga berisi barang tak lazim. Kemudian 6 pelaku berinisial AKK (50), BS (37), BR (56), SAS (49), SES (36), VS (48) diamankan. Enam pelaku berprofesi sebagai pengemudi dan pekerja lepas.

“Metodenya mirip dengan event pertama. “Dari hasil penelitian ditemukan 26 individu satwa berbeda jenis, antara lain 6 individu burung cendrawasih (Paradisaea minor), 4 individu burung cendrawasih (Seleucidis Melanoleucus),” ujarnya.

“Termasuk 1 ekor burung pekakak (Lophorina superba), 8 ekor burung pekakak sulawesi (Basilornis celebensis), 1 ekor burung elang peregrine (Accipiter hiogaster), 5 ekor tarsius (Tarsius sp) dan 1 ekor (Phalanger sp).

Berdasarkan keterangan pelaku, kata Gato, mereka hanya diperintahkan dan dijanjikan pekerjaan oleh pengawas di India. Caranya, mereka membawa hewan langka tersebut dengan menyamar sebagai makanan dan pakaian berbeda atau kulit palsu dan tanpa dokumen izin, jelasnya.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours