Beda Rusia dengan China, India Tolak Malaysia Gabung BRICS

Estimated read time 2 min read

JAKARTA – Tiongkok mendukung penguatan aliansi BRICS melalui ekspansi di negara-negara Asia Tenggara. Dengan bertambahnya negara-negara baru yang bergabung dalam BRICS, negara komunis tersebut optimis akan kemampuannya mempercepat agenda de-industrialisasi untuk menyaingi Amerika Serikat di panggung perdagangan dunia.

Tujuan utama BRICS adalah menghapus dolar AS dari mata uang cadangan global dan menggantinya dengan mata uang lokal. Malaysia baru-baru ini meminta untuk bergabung dengan BRICS dengan bantuan Rusia.

Tiongkok mendukung partisipasi Malaysia dalam aliansi ini. Juru bicara Kementerian Luar Negeri Tiongkok Lin Jian menekankan bahwa negaranya siap menerima Malaysia bergabung dengan blok tersebut.

“Tiongkok menyambut baik partisipasi lebih banyak mitra dalam kerja sama BRICS sehingga kita dapat bekerja sama untuk mendorong pembangunan tatanan internasional yang lebih adil dan masuk akal,” Lin Jian seperti dikutip The Watcher Group, Kamis (8/1/2024 ).

Namun, perluasan BRICS dilakukan berdasarkan konsensus dan anggota lainnya harus memilih keanggotaan Malaysia. Malaysia tidak akan menjadi bagian dari blok ini jika hanya mendapat dukungan dari Tiongkok dan Rusia.

Baca Juga: Khamenei memerintahkan Iran menyerang Israel dan membalas pembunuhan Ismail Haniyeh

Berdasarkan perjanjian tersebut, semua anggota lainnya harus menyetujui partisipasi Malaysia, mengundang negara tersebut untuk secara resmi bergabung dengan BRICS.

India menolak

Laporan terbaru menunjukkan bahwa India menolak gagasan ekspansi BRICS pada tahun 2024. Pemerintahan Modi ingin menghentikan sementara penerimaan negara baru, termasuk Malaysia, selama lima tahun ke depan. India ingin menetapkan seperangkat aturan dan kebijakan yang jelas dalam lima tahun ke depan dan tidak menerima negara-negara baru begitu saja. Di sisi lain, Tiongkok dan Rusia menginginkan hal sebaliknya.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours