Begini Cara Penggunaan AED untuk Korban Henti Jantung Seperti Zhang Zhi Jie

Estimated read time 3 min read

dlbrw.com, JAKARTA – Pengurus Pusat Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia (PP.PBSI) menjadi sorotan pasca meninggalnya pemain asal Tiongkok Zhang Zhi Jie saat tampil di Asian Junior Championship (AJC) di GOR Amongrogo, Yogyakarta, pada hari Minggu. (30/6/2024) malam. Banyak pihak yang menilai pengobatan Zhang tidak memadai. 

PP PBSI melalui Bagian Humas dan Media Broto Happy Wondomisnowo menyatakan tim medis yang menjalankan tugasnya telah menjalankan tugasnya sesuai Standar Operasional Prosedur (SOP). Dalam jumpa pers, Senin (1/7/2024) di Yogyakarta, Broto mengatakan tim medisnya merupakan dokter dari RSPAU Dr S Harjolukito, rumah sakit yang menjadi rujukan dan telah disetujui oleh Badminton Asia.

Namun sebagian dokter berpendapat bahwa pengobatan bisa lebih baik jika dilakukan lebih cepat dan dengan bantuan peralatan yang memadai, salah satunya Automated External Defibrillator (AED).

AED adalah perangkat portabel yang dapat membantu orang yang mengalami serangan jantung, selama perawatan Zhang. AED menganalisis irama jantung secara otomatis. Ia akan menilai apakah perlu memberikan sengatan listrik melalui dada ke jantung.

Jika perlu, AED akan menginstruksikan personel medis untuk mengikuti instruksi untuk memulihkan irama jantung, yang akan sangat membantu dalam kasus seperti yang dialami Zhang. Kita masih tahu bagaimana nyawa pesepakbola Denmark Christian Eriksen yang pingsan saat berlaga di Euro 2020 berhasil diselamatkan berkat bantuan tenaga medis terampil dan bantuan peralatan mumpuni, termasuk AED.

Berikut cara penggunaan AED yang benar yang perlu Anda ketahui, diambil dari website Kementerian Kesehatan:

1. Periksa respon pasien dengan menepuk bahu pasien sambil berbicara dengan suara keras untuk memulihkan kesadaran. Setelah itu periksa denyut nadinya, bila benar-benar tidak sadarkan diri bisa menggunakan alat AED yang tersedia sambil menunggu ambulan datang.

2. Baringkan pasien dalam posisi terlentang dan pastikan lingkungan kering. Lepaskan pakaian dan barang lain dari tubuh pasien seperti perhiasan. Jika AED tidak tersedia, segera lakukan kompresi dada (CPR). Pastikan saat melakukan CPR ada seseorang yang mengetahui cara melakukannya.

3. Saat menggunakan AED, segera nyalakan dan ikuti petunjuk penggunaan sesuai petunjuk suara. Kemudian sambungkan kabel dan pad ke perangkat elektronik AED. Letakkan bantalan yang diberi stiker pada dada pasien dan pastikan bantalan menempel kuat pada kulit.

4. Setelah perangkat terpasang, Anda dapat menghentikan CPR dan segera melakukan analisis. Untuk menghindari kesalahan analisis AED, pastikan tidak ada orang yang menyentuh tubuh pasien selama analisis AED.

5. Setelah analisis selesai, AED akan memberi tahu Anda apakah pasien harus disetrum atau tidak. Jika AED memberi tahu Anda bahwa pasien memerlukan sengatan listrik, pastikan tidak ada orang yang menyentuh tubuh pasien, lalu tekan tombol “kejut” pada AED untuk memberikan sengatan listrik.

6. Selanjutnya, AED akan menginstruksikan Anda untuk memeriksa pernapasan dan denyut nadi pasien. Jika tidak kembali, AED akan meminta Anda melanjutkan CPR selama kurang lebih dua menit. Setelah itu, AED akan melakukan analisa lagi untuk mengetahui apakah pasien memerlukan sengatan listrik lagi atau tidak

7. Lakukan secara berkala sesuai arahan AED hingga bantuan medis tiba dan segera bawa pasien ke rumah sakit untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours