Jakarta dlbrw.com – Direktur Pengembangan Bursa Efek Indonesia (BEI) Jeffrey Hendrik mengatakan melalui produk Single Stock Futures (SSF), investor bisa membeli saham perusahaan besar yang bermodal di bawah Rp 50 ribu. BEI mewajibkan margin atau modal awal untuk transaksi SSF minimal sebesar 4 persen dari nilai transaksi saham. Misalnya, suatu saham memiliki harga per saham Rp 10.000, maka untuk 1 lot atau sama dengan 100 saham operator perlu mengeluarkan uang Rp 1 juta. 4 persen dari nilai transaksi saham atau Rp. 40.000,” kata Jeffrey di Jakarta, Selasa. Lanjutnya, BEI akan memberikan SSF dengan saham yang lebih rendah dari indeks LQ-45, sedangkan tahap pertama, BEI akan memberikan SSF dengan saham yang lebih rendah di BBCA, BBRI, MDKA, TLKM, dan ASII “Hal ini tentunya memberikan peluang yang menarik bagi investor atau pedagang karena banyak investor yang dapat mengakses perusahaan air besar dan banyak di Indonesia,” kata Jeffrey. Perbedaan saham dan SSF dalam konteks instrumen keuangan adalah saham memberikan hak kepada investor. untuk memiliki perusahaan, termasuk hak untuk menerima saham dan memberikan suara dalam rapat seluruh pemegang saham. Sementara itu, lanjutnya, SSF merupakan perjanjian yang memungkinkan investor untuk memprediksi atau memblokir pergerakan harga tanpa harus melakukannya. pemegang saham langsung,” kata Jeffrey Mengenai permodalan, ia menjelaskan bahwa saham memerlukan pembayaran penuh sehubungan dengan harga pasar, risiko penurunan paling besar. Sementara itu, SSF menggunakan leverage sehingga modal yang dibutuhkan kecil, namun risikonya juga besar karena untung bisa terjadi dan kerugian terus ibarat memiliki saham secara langsung” untuk investasi jangka panjang yang fokus. tentang kepemilikan dan likuiditas sering digunakan oleh para pedagang yang memiliki pengalaman dalam perdagangan jangka pendek atau metode lindung nilai kelompok saham, “kata Jeffrey. Jeffrey menjelaskan bahwa pedagang dapat melihat kode yang tertulis pada halaman perdagangan di Internet. Berbeda dengan saham dengan empat -kode ticker huruf, SSF memiliki empat huruf kecil serta dua kode yang mewakili bulan kontrak dan tahun jatuh tempo. Misalnya, jika SSF memiliki saham TLKM dan jatuh tempo pada Oktober 2024, maka SSF akan memiliki Kodenya adalah TLKMV4. “V kode bulan Oktober dan 4 kode tahun 2024,” kata Jeffrey. Lanjutnya, contoh lainnya adalah jika SSF memiliki BBRI swasta dan jatuh tempo pada Januari 2025, maka SSF tersebut akan memiliki kode BBRIF5. Informasi kode jatuh tempo kontrak meliputi kode Januari F, kode Februari G, kode Maret H, kode April J, kode Mei K, kode Juni M, kode Juli N, kode Agustus Q, kode September U, kode Oktober V, kode November X, dan kode Desember Z. Lanjut Jeffrey, investor dapat mulai berinvestasi pada SSF dan derivatif lainnya di BEI dengan membuka rekening efek derivatif pada Anggota Bursa (AB) yang terdaftar sebagai AB Derivatives. Saat ini AB turunan yang menerbitkan bisnis perdagangan adalah Binaartha Sekuritas, dan ada tiga AB lainnya yang sedang dalam proses penawaran dan pengelolaan dan diharapkan bisa menjadi turunan AB lagi dalam waktu dekat keuntungan perusahaannya? Baca juga: Daftar Saham di Pasar Modal Indonesia Baca juga: Simak, Analis Rekomendasikan Opsi Saham untuk Perdagangan Selasa
BEI : Investor bisa beli saham “Big Caps” modal di bawah Rp50 ribu
Estimated read time
3 min read
You May Also Like
Pemprov Kaltim berdayakan pelaku ekraf kuliner sambut HUT RI di IKN
Oktober 10, 2024
Analis merekomendasikan saham pilihan perdagangan Selasa
Oktober 10, 2024
MediaTek kenalkan Dimensity 9400 miliki efisiensi dayadan AI unggul
Oktober 10, 2024
+ There are no comments
Add yours