BEI siap fasilitasi pelaku usaha di Kalbar masuk pasar modal

Estimated read time 3 min read

Pontianak (ANTARA) – Pimpinan PT Bursa Efek Indonesia (BEI) Kalimantan Barat Taufan Fabiola mengatakan pihaknya siap membantu dan mendukung para pelaku usaha agar perusahaannya bisa mengakses pasar modal dan mencari pembiayaan.

“Workshop Go Public ini merupakan bentuk awal dukungan kami untuk mendatangkan perusahaan lokal ke pasar modal. Kami mendorong perusahaan lokal untuk lebih berkembang dengan mendapatkan pendanaan dari pasar modal,” kata Taufan Fabiola di Pontianak, Minggu.

Ia menambahkan, BEI berkomitmen untuk terus memberikan pelatihan dan upaya lanjutan agar lebih banyak perusahaan di daerah dapat mengakses pembiayaan melalui pasar modal.

“Kami meyakini salah satu keberhasilan perkembangan perusahaan adalah akses terhadap pembiayaan yang kompetitif di lingkungan global yang semakin sulit. Akses terhadap pasar modal memberikan peluang bagi perusahaan untuk berkembang,” ujarnya.

Menurut dia, pada Juni 2024, terdapat 40 perusahaan yang sedang dalam pipeline (antrian) untuk melakukan penawaran umum perdana (IPO) di pasar modal Indonesia.

Menurut dia, khusus di Kalimantan Barat, perusahaan rintisan Topindo Solusi Komunika (TOSK) berhasil masuk BEI pada Februari 2024 dan berhasil menghimpun dana melalui pasar modal sebesar Rp 109,37 miliar dengan menerbitkan 875 juta saham yang terjual.

“Suatu kebanggaan menjadi startup pertama yang tidak hanya ada di Kalbar tapi se-Kalimantan yang dijalankan oleh anak-anak muda asal Singkawang, Kalbar yang mampu mencatatkan perusahaannya di BEI, memulai bisnis dari nol. dia berkata . .

Ia berharap semakin banyak perusahaan di Kalimantan Barat yang mendapatkan akses pembiayaan melalui pasar modal. Tahun ini, BEI Kalimantan Barat mencatat sudah ada beberapa perusahaan yang serius untuk go public, khususnya di sektor farmasi dan kesehatan.

“Paling tidak tahun depan kita bisa go public,” ucapnya.

Sementara itu, Ketua Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Kalimantan Barat Maulana Yassin juga mengungkapkan, OJK juga akan mendorong perusahaan untuk masuk ke pasar modal.

“Kami terus dorong startup atau UMKM untuk scaling up. Butuh permodalan yang kuat. Bagaimana caranya. Ternyata modalnya bisa didapat tidak hanya dari perbankan tapi juga dari pasar modal,” jelasnya.

Maulana Yasin mengapresiasi pasar modal Indonesia yang memiliki potensi besar. Dari kapitalisasi pasar yang terus tumbuh, angkanya Rp 12,77 triliun, mencatatkan pembelian bersih Rp 7,95 triliun secara tahunan.

Indikator pasar modal Kalimantan Barat juga menunjukkan pertumbuhan yang cukup tinggi. Hal ini terlihat dari jumlah investor yang meningkat sebesar 15,8 persen year-on-year (y-o-y) menjadi 175.491 SID (Single Investor Identification), didorong oleh investor saham sebesar 20,66 persen atau 14.479 SID dan investor reksa dana tumbuh 16,44 persen atau 2.420 dengan SID.

Sementara nominal transaksi pasar modal di Kalimantan Barat juga meningkat sebesar 6,58 persen atau Rp 80 miliar. Total pembiayaan pada Maret 2024 sebesar Rp 1,13 triliun.

“Hal ini semakin meningkatkan minat masyarakat mengakses pasar modal karena pertumbuhannya cukup signifikan. Dibandingkan tahun 2017 yang hanya mencapai 2.224 dengan nilai Rp516 miliar. Kinerja pasar modal Kalbar luar biasa,” ujarnya.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours