Bek Liverpool Konate Siap Dukung Aksi Mogok Pemain Protes Jadwal Padat

Estimated read time 2 min read

dlbrw.com, JAKARTA — Bek Prancis dan Liverpool Ibrahima Konate menjadi pemain terkini yang tampil di tengah jadwal padat. Ia mengatakan, untuk itu ia mendukung hak rekan-rekannya untuk mogok.

Para pemain dan pelatih mengkritik kalender sepak bola yang terus berkembang. Gelandang Manchester City, Rhodri, bulan lalu memperingatkan bahwa para pemain siap melakukan aksi mogok kerja sebagai bentuk protes jika kondisi tidak membaik.

Rhodri menderita cedera ligamen anterior (ACL) yang mengakhiri musimnya segera setelah berita itu diumumkan. Isu ini semakin memicu perbincangan mengenai jadwal padat dan kesejahteraan para pemain.

“Jika dinamika ini terus berlanjut dan para pemain memutuskan untuk angkat tangan,” kata Konath, 25 tahun, kepada wartawan, Selasa (8/10/2024) apakah dia akan mendukung pemogokan, maka kita semua akan merasakan hal yang sama. ” Tidak ada tindakan

“Kalau besok ada gerakan yang mengarah pada pemahaman, saya akan ikut di dalamnya. Dan saya pikir semua pemain akan mengikutinya.”

Ketiga kompetisi klub Eropa telah diperluas menjadi 36 tim pada musim ini, dan badan sepak bola dunia FIFPRO mengumumkan pada bulan Juli bahwa mereka akan mengajukan keluhan tentang kompetisi internasional FIFA kepada regulator antimonopoli Uni Eropa.

Inggris mencatatkan pertandingan kandang paling banyak berturut-turut di antara liga-liga top Eropa musim lalu dan klub-klub Liga Premier memiliki waktu pemulihan terpendek antar pertandingan yaitu 67,3 jam.

“Ini adalah persoalan yang tidak boleh diabaikan,” kata Konate. “Anda mendengar bahwa beberapa klub lebih memilih pemainnya (tidak melapor untuk tugas internasional), tetapi Anda harus memahami bahwa ada banyak pertandingan. Para pemain itu untuk klub, meski tim nasional juga penting.”

Prancis, yang berada di Grup A1 UEFA Nations League, bertandang ke Budapest pada Kamis untuk menghadapi Israel, yang akan memainkan pertandingan kandangnya di Hongaria karena agresi berkelanjutan Israel terhadap Gaza, Palestina.

“Kami tidak melihat siapa yang akan kami hadapi, tapi tentu saja peka terhadap apa yang terjadi di dunia, apa yang kami lihat di media sosial (tentang perang) sangat menakutkan,” kata Konate tentang pertempuran dengan Israel.

“Yang paling mengkhawatirkan saya adalah masa muda. Bayangkan anak-anak melihat ini di ponsel mereka dan dampaknya terhadap mereka. Memerangi terorisme adalah satu hal, tapi pembunuhan massal warga sipil menyakiti saya.”

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours