Belum ungkap motif penusukan, China sebut berikan informasi ke Jepang

Estimated read time 3 min read

Beijing (ANTARA) – Meski tidak memberikan alasan atas penyerangan terhadap pelajar Jepang berusia 10 tahun yang ditikam hingga tewas di Shenzhen, pemerintah China menyatakan pihaknya mengadakan pertemuan untuk berkomunikasi dengan pihak berwenang terkait bunga tumbuh tersebut. negara – ceri.

“Ada komunikasi terus-menerus antara Tiongkok dan Jepang mengenai situasi ini. Kemarin, Wakil Menteri Luar Negeri Sun Weidong berbagi informasi yang relevan dengan Duta Besar Jepang untuk Tiongkok Kenji Kanasugi melalui telepon,” kata Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Tiongkok Mao Ning pada konferensi pers di Beijing , Jumat. (20/9).

Peristiwa penikaman terhadap pelajar laki-laki berusia 10 tahun terjadi di Shenzhen pada Rabu (18/9) pagi. Siswa tersebut ditusuk sekitar 200 meter dari pintu depan sekolah Jepang tersebut.

Bocah lelaki yang ayahnya berkewarganegaraan Jepang dan ibunya perempuan Tionghoa itu sempat dilarikan ke rumah sakit, namun akhirnya meninggal pada Kamis (19/9) dini hari.

Polisi setempat menangkap seorang pria berusia 44 tahun bernama Zhong di lokasi kejadian sebagai pelaku penikaman.

“Kami percaya bahwa senjata di Shenzhen adalah insiden yang terisolasi.

“Situasi ini telah diselidiki dan ditangani oleh Kementerian Keamanan Publik, yang berarti prosesnya masih berlangsung dan saat ini belum ada akhirnya,” kata Mao Ning.

Mao Ning tidak bisa memastikan apakah aparat keamanan mengetahui alasan pemukulan tersebut atau tidak.

“Jika Anda ingin tahu lebih banyak tentang perkembangan kasus ini, termasuk pemikirannya, Anda bisa mengirimkannya ke pihak berwajib, tapi sejauh yang saya tahu, pihak berwenang Tiongkok sedang menyelidiki kasus ini dan akan dibawa ke pengadilan pada waktunya,” tambah Mao. . Ning.

Pemerintah Tiongkok, kata Mao Ning, memahami kekhawatiran pemerintah Jepang dan rakyat Tiongkok atas situasi ini.

“Namun, izinkan saya menjelaskan bahwa tersangka telah ditangkap. Padahal, harus ada penyelidikan menyeluruh untuk mengungkap hal ini,” kata Mao Ning.

Meski menyebut kasus tersebut merupakan kecelakaan, namun ia tidak memberikan alasan mengapa polisi bisa menyimpulkan kejadian tersebut merupakan kecelakaan.

Namun, seiring dengan sudut pandang tersangka, banyak faktor lain yang penting dalam menilai apakah kejadian tersebut merupakan kecelakaan atau bukan. Sejauh yang kami tahu, situasi adalah situasi, tambah Mao NIng.

Insiden penikaman tersebut terjadi pada peringatan 93 tahun pemboman Jepang terhadap jalur kereta api dekat Shenyang, awal dari Insiden Manchuria yang menyebabkan invasi Jepang ke Tiongkok utara pada tahun 1931.

Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida menyebut penikaman itu sebagai “kejahatan keji” dan mengatakan kepada para pejabat untuk meminta Beijing berbagi informasi tentang insiden tersebut “sesegera mungkin.”

Kediaman duta besar Jepang untuk Tiongkok, Kenji Kanasugi, mengibarkan bendera setengah tiang pada hari Kamis sebagai tanda duka atas meninggalnya anak tersebut.

Kedutaan Besar Jepang di Beijing mengeluarkan peringatan setelah serangan di Shenzhen, mengatakan telah terjadi kecelakaan dan memperingatkan warga Jepang di seluruh Tiongkok untuk waspada terhadap orang-orang yang mencurigakan. Gereja juga mengadakan pertemuan darurat dengan perwakilan bisnis dan sekolah Jepang untuk menginformasikan kasus tersebut.

Sementara itu, sekolah-sekolah Jepang di Shenzhen memutuskan untuk tutup pada minggu ini.

Shenzhen memiliki sekitar 3.600 penduduk Jepang, atau kota dengan populasi Jepang terbesar kelima di Tiongkok.

Ini bukan pertama kalinya warga negara Jepang dilecehkan di Tiongkok. Pada tanggal 24 Juni 2024, seorang wanita Jepang dan putranya ditikam di halte bus dekat sekolah Jepang di Kota Suzhou, Provinsi Jiangsu.

Akibat penyerangan ini, seorang wanita Tionghoa, Hu Youping, yang bekerja sebagai petugas polisi di bus sekolah tewas karena terluka parah demi melindungi penyerang di dalam bus.

Dua minggu lalu, empat guru asal Amerika Serikat (AS) terbunuh saat mengunjungi Taman Beishan di kota Jilin, provinsi Jilin.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours