Benarkah charge baterai ponsel tidak boleh sampai 100 persen?

Estimated read time 2 min read

Jakarta (ANTARA) – Saat mengisi baterai ponsel Anda sering mendengar nasihat untuk tidak mengenakan biaya hingga 100 persen.

Jadi apakah itu benar?

Baterai lithium adalah jenis baterai yang paling umum digunakan di ponsel saat ini. Baterai jenis ini sebaiknya tidak diisi hingga 100 persen untuk melindungi kesehatan baterai.

Sebab jika baterai sudah 100 persen dan berhenti mengisi daya. Hal ini menandakan baterai ponsel belum terisi penuh hingga 100 persen.

Ponsel masa kini dilengkapi dengan sistem manajemen daya yang cerdas, seringkali dalam bentuk kotak kontrol khusus yang dilengkapi colokan listrik, sehingga baterai dapat digunakan secara efisien dan aman.

Meskipun ada sistem cerdas Namun, bukan berarti baterai ponsel harus diisi hingga 100% atau bahkan dibiarkan terpasang semalaman.

Mengisi daya baterai dengan cara ini disebut pengisian berlebih. Hal ini dapat menyebabkan panas berlebih atau peningkatan suhu yang berlebihan. Hal ini dapat memperpendek umur baterai.

Panas berlebih dapat merusak struktur internal sel baterai. Hal ini membuat baterai berisiko meledak. Selain itu, pengisian daya yang berlebihan dapat memperpendek umur ponsel Anda secara signifikan. Ini karena baterai berada dalam kondisi stres yang tinggi.

Disarankan untuk mengisi daya ponsel di bawah 100 persen, sekitar 80-90 persen. Kebanyakan ponsel kini memiliki fitur yang membatasi pengisian berlebih hingga 85 persen.

Selain mengisi baterai hingga 100 persen. Hindari juga menunggu ponsel benar-benar terkuras saat baterai berada di angka 0 persen.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours