Benarkah Torpedo Kambing Mampu Tingkatkan Gairah Seksual? Ini Faktanya

Estimated read time 3 min read

JAKARTA – Masyarakat Indonesia memburu torpedo kambing saat hendak membunuh hewan kurban. Pasalnya, banyak orang yang percaya bahwa torpedo atau testis kambing atau sate kambing setengah matang bisa meningkatkan gairah seksual.

Apakah hal tersebut benar atau hanya sekedar mitos yang masih diyakini masyarakat?

Seperti diketahui, Idul Adha setara dengan penyembelihan hewan kurban. Pada hari raya ini, sebagian orang akan menikmati makanan yang mengandung daging kambing.

Banyak orang mengasosiasikan makan daging kambing dengan peningkatan hasrat seksual atau libido. Ada anjuran bagi para bujangan untuk tidak terlalu banyak makan daging kambing, karena setelah makan daging kambing akan sulit menurunkan hasratnya untuk berhubungan seks.

Pengetahuan tentang torpedo dan mengonsumsi daging mentah dipercaya dapat meningkatkan hasrat seksual atau libido. Namun nyatanya ilmu pengetahuan saat ini masih mengatakan bahwa hal tersebut hanyalah mitos yang terus bermunculan di masyarakat.

Pakar kesehatan Prof. Ari Fahriyal Shyam mengatakan, testosteron banyak terdapat pada buah zakar kambing. Namun, meningkatnya hasrat seksual sebenarnya disebabkan oleh berbagai faktor dan tidak hanya berkaitan dengan makanan.

“Bisa jadi karena merasa telah memakan torpedo kambing, seseorang merasa yakin bahwa libidonya meningkat, dan bisa jadi peningkatan gairah ini pada akhirnya meningkatkan libido individu tersebut,” kata Prof. Ari dalam keterangan tertulisnya, Minggu (16/6/2024).

Alih-alih hanya membicarakan fenomena prostat, Prof. Ari kemudian menjelaskan efek dan manfaat daging kambing bagi kesehatan.

Prajurit. Lanjut Ari, Daging kambing dan daging sapi termasuk dalam kelompok daging merah yang banyak mengandung lemak. Lemak hewani biasanya mengandung lemak jenuh. Nah, lemak jenuhnya banyak mengandung LDL, yaitu lemak jahat yang bisa menumpuk di dinding pembuluh darah kita, pembuluh darah otak, dan pembuluh darah jantung.

Selain lemak, daging kambing juga mengandung protein hewani. Kita membutuhkan protein untuk menggantikan sel-sel yang rusak dan sebagai bahan pembangun.

“Jadi, daging tetap penting karena mengandung banyak protein. Yang penting makannya jangan berlebihan,” sarannya.

Dari segi pencernaan, dampak langsung dari terlalu banyak mengonsumsi daging kambing adalah sembelit.

Daging merah adalah salah satu makanan yang membuat usus lebih sulit untuk menghilangkannya. Jadi sebaiknya diimbangi dengan banyak minum air putih dan makan sayur.

“Jika Anda mengidap GERD, yaitu penyakit dimana asam atau isi lambung menumpuk di kerongkongan, maka banyak makan daging kambing akan memperburuk GERD,” kata Prof. Dan

“Setelah makan daging pun langsung tidur karena kenyang sehingga menimbulkan keluhan GERD,” lanjutnya.

Belum lagi konsumsi daging merah, termasuk daging kambing, dalam jangka panjang dapat menimbulkan efek jangka panjang berupa peningkatan kadar lemak dan kolesterol darah.

Saat hari raya kurban, daging kambing akan menjadi makanan utama bersama dengan daging sapi, lagi-lagi mengandung nutrisi yang kita perlukan. Namun jika jumlahnya banyak akan membahayakan kesehatan Anda.

Untuk mengurangi dampak terlalu banyak makan daging, ada baiknya diimbangi dengan memperbanyak makan buah dan sayur.

“Selain memperlancar buang air besar, serat yang terdapat pada sayur dan buah mengurangi penyerapan kolesterol di usus kecil. Prajurit. Dan

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours