Berharap Pilkada 2024 Jujur dan Adil, Megawati: Jangan Bodohi Rakyat Melulu, Kasihan

Estimated read time 2 min read

JAKARTA – Ucapan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri saat ditemui masyarakat usai Pemilu 2024, meski awalnya ingin memilih Presiden nomor urut 3, Ganjar Pranowo yang didukung PDIP.

Hal itu diungkapkan Ibu Megawati saat memberikan sambutan pada penyerahan duplikat bendera pusaka kepada gubernur seluruh Indonesia di Balai Samudra, Jakarta, Senin (5/8/2024).

“Kalau ketemu orang, ‘Kemarin pilih siapa, ibu kita mau kamu pilih ya, siapa? Orang-orang dan ngobrol,” kata Megawati.

“Ini kebenarannya, saya mau buktikan, nanti dikatakan saya kamu provokator. Inilah realita Indonesia yang saya cintai.”

Anda berharap tidak ada lagi kecurangan dan pelanggaran dalam Pilkada Serentak 2024 yang bersifat terstruktur, sistematis, dan masif (TSM).

“Kalau begitu biarlah pilkada berjalan pada jalur yang benar, tidak perlu pakai TSM-TSM. Itu saja, tidak perlu. Kasihan masyarakat, jangan dibodohi ya masyarakat miskin,” ujarnya.

Kemudian, Ketua Pengurus Badan Pembinaan Ideologi Intelektual (BPIP) menanyakan kepada para tamu undangan tentang rasa cinta tanah air.

“Iya nggak usah diucapkan keras-keras, kata-kata itu datangnya dari sini, bukan karena basa-basi. Kamu suka republik ini nggak?” kata Megawati.

“Yah, jujur ​​saja, apakah mereka takut ketahuan?” lanjutnya.

Dia memperingatkan untuk tidak menggunakan ancaman. Setiap orang hendaknya menggunakan prinsip persaudaraan.

“Republik ini dibentuk oleh pendiri republik atas dasar saling tolong menolong, tidak saling mengancam, tidak saling menindas, oleh karena itu penguasa negara berkorban sampai tidak ada waktu lagi. Perang saudara,” katanya.

Ia menegaskan, bukan dirinya yang menghasut atau menghasut untuk membicarakan hal tersebut. Namun inilah waktunya untuk membicarakan kebenaran, terutama dengan para pemimpin daerah dan penjabat pemimpin daerah

Lalu, Megawati pun menyinggung polisi. “Boleh ditangkap juga, ditangkap Sono, oleh polisi, saya sampaikan, nanti saya datang ke Kompol, Kompol itu bagian dari NKRI, dia mau ditangkap. Orang yang ditangkap adalah orang baik, dia tidak memilih dengan kemanusiaan,” ujarnya.

Dia juga mengkritik betapa mereka hanya ingin bermain aman. “Karena itu seperti suasana spiritual yang aku lihat, semua orang sepertinya mencari keselamatan, mending kita pergi bersamanya, jangan ketahuan, biarkan saja, aku tidak bisa karena ayah dan ibuku adalah pejuang lho. apa mungkin ibu saya, kalau dia menangis, kamu berani bilang, lakukan benderanya,” kata Megawati.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours