Washington (ANTARA) – Konvoi yang membawa kendaraan dan personel PBB yang ditahan di Gaza utara tertahan selama beberapa jam dan akhirnya dibebaskan, kata Kepala Badan Pengungsi Palestina PBB (UNRWA) di Israel utara, Senin (9/9). ).
“Konvoi dihentikan di bawah todongan senjata tak lama setelah memasuki pos pemeriksaan Wadi Gaza di bawah ancaman akan menangkap personel PBB. Kendaraan lapis baja PBB rusak parah akibat buldoser,” kata Komisaris UNRWA Philippe Lazzarini kepada Platform X.
Lazzarini mengatakan pasukan Israel menahan konvoi PBB selama lebih dari delapan jam meskipun telah dilakukan koordinasi yang rinci.
Dia menambahkan bahwa konvoi tersebut membawa pekerja nasional dan internasional dalam perjalanan untuk melakukan kampanye vaksinasi polio untuk anak-anak di Kota Gaza dan Gaza utara.
“Kami masih belum bisa memastikan apakah kampanye polio akan dilaksanakan besok (Selasa) di Gaza utara,” lanjutnya.
Insiden penting ini, lanjut Lazzarini, merupakan yang terbaru dari serangkaian pelanggaran terhadap personel PBB, termasuk penembakan terhadap konvoi meskipun ada peringatan dan penangkapan di pos pemeriksaan oleh tentara Israel (IDF).
Lazzarini menekankan bahwa staf PBB harus diizinkan menjalankan tugasnya dengan aman dan setiap saat berdasarkan hukum kemanusiaan internasional.
“Gaza tidak boleh ditinggalkan,” tambahnya.
Perang yang sedang berlangsung di Jalur Gaza – dan telah berlangsung selama hampir satu tahun – telah menewaskan sekitar 41.100 warga Palestina, banyak dari mereka adalah wanita dan anak-anak, dan melukai sekitar 94.800 orang, menurut otoritas kesehatan setempat.
Blokade yang sedang berlangsung di wilayah tersebut telah menyebabkan sebagian besar wilayah tersebut hancur, sehingga menyebabkan kekurangan makanan, air bersih, dan obat-obatan.
Israel dituduh melakukan genosida oleh Mahkamah Internasional atas tindakannya di Gaza.
Sumber: Anadolu-OANA
+ There are no comments
Add yours