Berkaca dari Kematian Selebgram Ella Nanda, Ini Risiko yang Mengancam dari Sedot Lemak

Estimated read time 3 min read

dlbrw.com, Jakarta – Selebgram Ella Nanda Sari asal Medan meninggal dunia usai menjalani prosedur sedot lemak di Klinik Kecantikan WSJ di Depok. Prosedur yang dilakukan pada 22 Juli 2024 itu berakhir tragis ketika Ella mengalami komplikasi serius yang berujung pada kematiannya.

Sedot lemak atau liposuction kini semakin populer di kalangan mereka yang ingin menghilangkan lemak berlebih secara instan. Namun ahli bedah plastik yang berbasis di Los Angeles Dr. Michael K Obeng memperingatkan bahwa sedot lemak adalah prosedur medis yang berbahaya. Oleh karena itu, sebaiknya dilakukan oleh dokter yang profesional dan bersertifikat.

“Orang mengira sedot lemak adalah operasi yang sangat sederhana, namun ini adalah salah satu operasi di mana saya harus tahu persis di mana ujung kanula saya setiap kali melakukannya, karena saya tidak bisa dianggap remeh. “Itu bisa berbahaya,” tegasnya, Selasa (30/7/2024).

Menurut Michael Obeng, risiko umum dari setiap operasi elektif dapat mencakup infeksi, saraf, dan hematoma. Selain itu, ada risiko lain dalam sedot lemak, seperti nyeri kronis, kelainan atau benjolan, dan serangan jantung, yang menurut Obeng bisa menjadi risiko operasi dengan anestesi umum.

Untuk lebih jelasnya, menurut Mayo Clinic Health Center, potensi risiko dan komplikasi sedot lemak:

1. Menyerang

Infeksi pasca operasi dapat terjadi, walaupun jarang terjadi. Ketika infeksi kulit terjadi, diperlukan perawatan medis tambahan dan antibiotik, namun jika infeksinya parah, dapat mengancam nyawa.

2. Darah

Ada risiko pendarahan selama dan setelah operasi. Pendarahan yang berlebihan bisa menjadi masalah serius dan memerlukan perhatian medis segera.

3. Depresi

Anda mungkin mengalami mati rasa sementara atau permanen di area tempat sedot lemak dilakukan. Ketegangan di masyarakat juga bisa semakin parah.

4. Trombosis vena dalam

Gumpalan darah dapat berpindah ke organ vital seperti paru-paru, menyebabkan emboli paru dan trombosis vena dalam (DVT), yang bisa berbahaya.

5. Penyakit dan penyakit jantung

Ketika sedot lemak dalam jumlah besar dilakukan, cairan bergerak dan berubah. Perubahan cairan selama prosedur dapat menyebabkan masalah jantung dan ginjal, terutama pada pasien dengan kondisi medis yang sudah ada sebelumnya.

6. Emboli lemak

Penumpukan lemak dapat masuk ke aliran darah dan menyebabkan penyumbatan pembuluh darah. Ini bisa berakibat fatal jika tidak segera ditangani.

7. Obat lidokain

Lidokain adalah obat yang digunakan untuk mengendalikan rasa sakit. Seringkali obat ini diberikan bersama cairan suntikan saat sedot lemak. Meskipun lidokain biasanya aman, keracunan lidokain dapat menyebabkan masalah serius pada jantung dan sistem saraf pusat.

Memilih klinik yang tepat untuk prosedur sedot lemak Anda penting untuk mencapai hasil yang memuaskan dan mengurangi risiko komplikasi. Calon pasien dianjurkan untuk memilih rumah sakit yang memiliki sertifikat atau izin yang sah. Di Indonesia, pastikan dokter tersebut terdaftar di Ikatan Dokter Indonesia (IDI) dan spesialis bedah plastik atau bedah kosmetik.

Menurut pakar medis di Mayo Clinic, calon pasien disarankan untuk memilih rumah sakit dengan prosedur darurat yang jelas dan tim medis yang terlatih untuk menangani komplikasi yang mungkin terjadi selama atau setelah operasi. Pastikan juga rumah sakit menyediakan layanan tindak lanjut yang memadai untuk memantau kesembuhan pasien pasca prosedur. Periksa juga apakah klinik tersebut memiliki izin kerja yang sah dari pemerintah dan otoritas kesehatan terkait.

 

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours