ADDIS ABBABA – Sebanyak 15 nota kesepahaman (MoU) baru di bidang pendidikan ditandatangani oleh lima pimpinan Perguruan Tinggi Keagamaan Negeri Indonesia (PTKN) dengan tiga kampus di Ethiopia.
Penandatanganan ini merupakan babak baru karena pertama kali dilakukan oleh perguruan tinggi di bawah Kementerian Agama (Kemenag).
Lima pimpinan PTKN yang menandatangani MoU tersebut adalah Rektor Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Gunung Djati Bandung, Prof. Rosihon Anwar; Rektor Universitas Hindu Negeri (UHN) I Gusti Bagus Sugriwa Denpasar Prof. Dan Gusti Ngurah Sudiana; Rektor Institut Agama Kristen Negeri (IAKN) Manado Dr. Olivia Cheryl Wuwung; Kepala Sekolah Menengah Keagamaan Katolik Negeri (STAKN) Pontianak D Sunarso; dan Ketua Sekolah Tinggi Agama Budha Negeri (STABN) Raden Wijaya Wonogiri Dr. Sulaiman Girivirya.
Puluhan MoU ditandatangani saat kunjungan delegasi Indonesia pada acara Indonesia-Ethiopia Interfaith Dialogue yang digelar di Ethiopia pada 4-8 Agustus 2024. Delegasi Indonesia dipimpin oleh Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan serta Pendidikan dan Pelatihan Kementerian Agama Prof Suyitno.
Pimpinan perguruan tinggi Indonesia menandatangani MoU dengan tiga pimpinan perguruan tinggi Ethiopia, yaitu Dr. Abraham Dalu, Rektor Ethiopia Adventist College/Kuyera Adventist University pada Senin (5/8/2024), Dr. Asrat Atsedeweyn, Rektor Universitas Gondar dan Dr. Ahmed Kelil Aliyi, Rektor Universitas Madda Walabu masing-masing pada Rabu (7/8/2024).
MoU pertama ditandatangani di kota Hawassa pada saat dialog antaragama antara Indonesia dan Ethiopia. Sementara dua MoU terakhir ditandatangani di Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Addis Ababa.
Penandatanganan dilakukan oleh Duta Besar Indonesia untuk Ethiopia, Djibouti dan Uni Afrika, Al Busyra Basnur dan Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan serta Badan Diklat Kementerian, Prof Suyitno.
“Dengan penandatanganan ini, maka total MoU yang ditandatangani oleh perguruan tinggi Indonesia dan Ethiopia sebanyak 49. Dari jumlah tersebut, sebanyak 47 MoU ditandatangani pada periode Maret 2019 – Agustus 2024,” ujar Dubes Al Busyra Basnur.
Dubes Al Busyra menyampaikan KBRI Addis Ababa terus mendorong hubungan dan kerja sama antar universitas di kedua negara, khususnya untuk meningkatkan dan memperkuat diplomasi publik bilateral.
“Ada banyak bidang kerja sama yang dapat dikembangkan oleh universitas-universitas kedua negara untuk kemajuan bersama secara bilateral, regional, dan internasional,” tambah Dubes Al Busyra.
Menindaklanjuti penandatanganan Nota Kesepahaman tersebut, perguruan tinggi di Indonesia dan Ethiopia telah mengadakan saling kunjungan, pelepasan buku dan berbagai seminar yang difasilitasi oleh KBRI Addis Ababa.
+ There are no comments
Add yours