Betrand Peto Terancam Kehilangan Beasiswa Buntut Rumor dengan Sarwendah

Estimated read time 2 min read

JAKARTA – Betrand Peto Putra Onsu, anak angkat Sarwendah dan Ruben Onsu dikabarkan terancam kehilangan beasiswa kuliahnya. Hal ini diakibatkan oleh rumor hubungan terlarang antara dia dan ibunya.

Kabar mengejutkan ini diungkap Jordi Onsu, kakak Ruben Onsu sekaligus paman Betrand. Menurut artis tersebut, pihak universitas sedang mempertimbangkan beasiswa untuk kedua keponakannya karena perselingkuhannya dengan Sarwendah.

Betrand mengatakan Jordi harus masuk universitas pada Juni ini. Pasalnya, para remaja tersebut diwisuda pada awal Juni dan Sarwendah serta Ruben Onsu rupanya hadir di wisuda putranya.

“Yah, itu efeknya. Betrand dijadwalkan masuk universitas pada Juni ini. “Sekali lagi berkat rumor palsu ini, Betrand dan Sarwendah mempengaruhi pendidikan Betrand,” kata Jordi seperti dikutip Channel YouTube Intens Investigasi, Selasa (18/6/2024).

“Ini yang perlu diapresiasi oleh pihak kampus. “Betrand mendapat hibah atas musiknya dan itu sedang dipertimbangkan dan dievaluasi kembali,” lanjutnya.

Sebagai paman sekaligus sahabat Jordi, Betrand pun mengaku resah dengan penundaan tersebut. Bahkan, ia dan saudara iparnya harus bertemu dengan dekan di universitas tersebut untuk memahami informasi palsu yang tersebar di sana.

“Sebenarnya kalau mau marah, saya mau marah. ‘Saya selalu bilang ke Ci Wenda (Sarwendah) ya, sabar,” jelasnya.

“Kami berusaha bertemu dengan dekan. Tambahnya, “Kami bertemu dengan dekan secara individu.

Jordi mengatakan, baik Sarwendah maupun Ruben Onsu saat ini sedang fokus membesarkan ketiga anaknya di tengah proses perceraian. Ia pun mengimbau masyarakat untuk berhenti menyebarkan rumor, mengingat remaja yang akrab disapa Onyo itu sudah beranjak dewasa sehingga bisa berdampak pada dirinya.

“Kami sekarang fokus pada pelajaran Onyo di sekolah Thalia dan Thania. Onyo bukanlah anak yang tidak bisa membaca pelecehan yang Anda lakukan padanya. Artinya, kalau dibilang publik figur, sudah ada risiko gerak-gerik publik figur itu ketahuan, ujarnya.

“Atau kalau tidak mau nasehat, tidak harus jadi seniman. “Boleh (menyarankan dan mengkritik), tapi tidak boleh berlebihan,” tegasnya.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours