BI Dorong Digitalisasi Pengendalian Inflasi di Wilayah Jawa dengan Merilis Aplikasi

Estimated read time 2 min read

dlbrw.com, JAKARTA — Bank Indonesia bekerja sama dengan pemerintah pusat dan daerah menyelenggarakan Inisiatif Pengendalian Inflasi Nasional (ICI) di Jawa 2024 yang fokus pada digitalisasi sebagai program unggulan. Langkah pengendalian inflasi ini dilakukan dalam menghadapi berbagai tantangan, termasuk perubahan iklim, anomali cuaca akibat La Nina, ketidakseimbangan rantai pasokan, dan berbagai ancaman global.

Digitalisasi telah diterapkan dalam pengenalan perangkat lunak sistem pemantauan pasokan dan harga pangan untuk Jawa “Senopati” dan sistem pengelolaan keuangan untuk petani/perusahaan daerah (BUMP/ BUMD) yang disebut “Semar”.

BI Erwin Haryono, Deputi Direktur Komunikasi, menjelaskan aplikasi Senopati bertujuan untuk menciptakan konektivitas data dan informasi untuk melacak produksi dan biaya pangan secara tepat waktu. Sementara itu, penerapan “Semar” bertujuan untuk meningkatkan pengelolaan keuangan petani dan meningkatkan efisiensi rantai pasok pangan.

“Kami ingin memperkuat kepengurusan BUMD dan BUMP usaha pertanian, meningkatkan kerja sama antar daerah (KAD) dan mengurangi konsumsi pangan dari segi gizi,” kata Erwin dalam surat kabar, Kamis (15/8/). 2024).

Pulau Jawa disebut-sebut memiliki peran strategis sebagai pusat produksi pangan utama negara, termasuk beras, aneka cabai, dan bawang bombay. Pada bulan Juli 2024, inflasi tahunan di Pulau Jawa tercatat sebesar 2,10 persen (tahun sebelumnya), masih di bawah laju inflasi nasional sebesar 2,13 persen (tahun lalu) dan masih dalam target sebesar 2,5±1 persen (tahun lalu). “Namun tantangan degradasi lahan dan kondisi cuaca buruk di Pulau Jawa perlu diatasi,” katanya.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), luas pertanian Indonesia mencapai sekitar 238.000 hektar, dan sekitar 60 persennya berada di Pulau Jawa. Hal ini mendukung pentingnya penggunaan data terintegrasi seperti program ‘Senopati’ dan ‘Semar’ untuk memetakan potensi, mengembangkan strategi untuk memperkuat daerah aliran sungai dan menyeimbangkan pasokan untuk keberlanjutan. ketahanan pangan. .

“Bank Indonesia meyakini kerja sama dan kolaborasi seluruh TPID di wilayah Jawa dapat mencapai tingkat inflasi berkelanjutan yang memenuhi target biaya hidup negara adaptif dan inovatif sebesar 2,5 persen ± 1 persen,” jelasnya. 

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours