BI dukung pengembangan ekonomi kreatif di Dieng Banjarnegara

Estimated read time 3 min read

Banjarnegara (ANTARAG) – Bank Indonesia (BI) memberikan dukungan terhadap pengembangan ekonomi kreatif di Kawasan Wisata Dataran Tinggi Dieng (KWDT), Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah, salah satunya melalui Pameran UKM di Dieng Cultural Festival (DCF) . ) Keempat belas tahun 2024.

“Tahun 2024 ini kami kembali menjadi bagian penyelenggara Festival Kebudayaan Dieng yang dilaksanakan di Kompleks Candi Arjuna, KWDT Dieng, Desa Dieng Kulon, Kecamatan Batur, Banjarnegara, Sabtu.

Ia mengatakan, Bank Indonesia sebagai bank sentral bertujuan untuk menstabilkan nilai rupiah, menjaga stabilitas sistem pembayaran, dan membantu menjaga stabilitas sistem keuangan untuk mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.

Sejalan dengan tujuan tersebut, pelaksanaan DCF XIV 2024 diyakini akan sangat bermanfaat bagi pembangunan perekonomian daerah, lanjutnya.

Hal itu disampaikannya, mengingat selain menghadirkan potensi dan tradisi pariwisata, Forum Kerja Sama Pembangunan ke-14 Tahun 2024 juga mengikutsertakan para pelaku ekonomi kreatif dan usaha mikro, kecil, dan menengah untuk mempromosikan produk-produk khas Dataran Tinggi Dieng.

“Untuk mendukung pengembangan UMKM dan ekonomi kreatif, kami memfasilitasi Pameran UMKM di Dieng Cultural Festival 2024 dengan bergabung bersama 30 UMKM kopi (15 hulu dan 15 hilir) yang tergabung dalam Asosiasi Kesejahteraan Indikasi Geografis (MPIG),” katanya.

Selain itu, kata dia, juga terdapat 15 klaster UMKM produk makanan, minuman, kerajinan, dan fesyen yang merupakan UMKM binaan Bank Indonesia.

Wisatawan dan masyarakat yang berkunjung ke Dieng Cultural Festival 2024 bisa langsung berbelanja produk-produk premium Banjarnegara yang tersedia di warung atau tenant UMKM di kawasan Pangong Pandawa dan Pangong Arjuna, ujarnya.

Lebih lanjut, Cristofini mengatakan, selain pameran UKM, pihaknya juga menggelar acara budaya QRIS di kawasan Pangong Pandawa pada Jumat malam (23/8).

Menurutnya, kegiatan ini menghadirkan pertunjukan musik berbasis kearifan budaya lokal khas Dataran Tinggi Dieng yang dipadukan dengan kampanye edukasi pembayaran digital menggunakan Standar Quick Response Code Indonesia (QRIS).

“Konser Budaya QRIS merupakan sarana edukasi untuk meningkatkan kesadaran, kegunaan dan kualitas penggunaan QRIS. Pendekatan edukasi inovatif melalui pertunjukan musik dan budaya ini diharapkan dapat memperkenalkan QRIS kepada masyarakat luas sebagai pilihan pembayaran yang modern, digital, dan non-tunai,” katanya.

Semua penyewa berpartisipasi dalam DCF, katanya

“Dengan ribuan wisatawan, Festival Budaya Dieng 2024 berpotensi mendorong peningkatan volume transaksi dan pengguna baru QRIS khususnya di Kabupaten Banjarnegara sehingga membantu percepatan pengembangan ekosistem digital nasional,” ujarnya.

Terpisah, Turno, salah satu pelaku UKM di bidang kopi mengaku bersyukur atas bimbingan KPw BI Purwokerto dan akan mengikuti pameran di ajang DCF XIV 2024.

Ia mengatakan, sejak membantu KPw BI Purwokerto, pihaknya banyak menerima bantuan mulai dari pelatihan hingga pemasaran produk kopi.

“Saat ini kami sedang mencoba mengembangkan cascara berupa kulit kopi kering yang diseduh dengan teh. Rasa kopinya buah, manis, sedikit asam buah, dan mengandung antioksidan,” kata Ketua Sekobel Mitrika. Koperasi Satata.

Meski masih diuji coba, calon pembeli dari Singapura akan datang ke Banjarnegara untuk mencicipi rasanya, ujarnya.

“Kalau rasanya enak, akan kami produksi,” kata Torno.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours