BI ingatkan masyarakat cek uang palsu melalui metode 3D

Estimated read time 2 min read

Jakarta (ANTARA) – Bank Indonesia (BI) mengingatkan masyarakat untuk mewaspadai kemungkinan adanya uang palsu dengan menggunakan metode look, touch and look (3D) demi keamanan dan kenyamanan dalam bertransaksi. “Kami meminta masyarakat untuk melihat keaslian uang rupiah, salah satunya dengan menggunakan metode 3D yaitu melihat, menyentuh, melihat,” kata Direktur Departemen Pengelolaan Uang BI, Agus Susanto Pratomo. konferensi pers dalam pertemuan yang digelar di Polda Metro Jaya di Jakarta, Jumat. Hal itu disampaikan Agus dalam jumpa pers penemuan uang palsu senilai Rp 22 miliar di Jalan Srengseng Raya Nomor 3 RT 1/RW 8, Srengseng, Kembangan, Jakarta Barat, Sabtu (15/6). Cara yang pertama adalah dengan melihatnya, warna uang asli tampak cerah dan jernih serta terdapat garis pengaman yang disisipkan pada kertas tersebut dengan tanda silang atau garis anyaman yang berubah warna. Yang kedua pada saat bermain, pada setiap angka terdapat angka, huruf, gambar elang dan gambar besar, jika dimainkan akan terlihat seperti cetakan keras atau biasa disebut dengan cetakan “intaglio”. Baca juga: Polisi Sebut Uang Palsu Rp 22 Miliar Dibuat Sejak April 2024. Ketiga, secara transparan, di setiap uang kertas terdapat watermark berbentuk gambar pahlawan dan terlihat jelas saat diangkat. cahaya atau yang biasa disebut dengan watermark. Jika dilihat sekilas, terdapat huruf atau logo BI yang bertumpang tindih langsung di bagian depan dan belakang atau dikenal dengan istilah “retoverso”. Untuk menggunakan cara ini, Anda bisa menggunakan alat sederhana, seperti sinar matahari (UV) atau kaca pembesar. Bank Indonesia juga meminta masyarakat untuk selalu menjaga dan melindungi mata uang rupiah yang merupakan simbol negara dengan tetap menjaga keaslian mata uang rupiah. Pihaknya selalu berkomitmen memproduksi dan mengedarkan koin rupee dengan ciri-ciri yang tidak bisa ditiru. Baca juga: Kodam Jaya Benarkan Mobil Dinas di TKP Pemalsuan Milik Pensiunan Pegawai Bank Indonesia Melalui Sistem Informasi Seperti Data Database, Penelitian dan Laporan dari Factory Inspection Center (CAC) yang menyebutkan bahwa mereka adalah siap membantu dalam penyelidikan polisi. “Kami siap mendukung penyidikan Polri dengan memberikan penjelasan terhadap uang yang diragukan keasliannya dan menyediakan tenaga profesional tentang keaslian rupee,” ujarnya.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours