BI Jakarta Ajak UMKM Naik Kelas via Program Jawara

Estimated read time 3 min read

JAKARTA – Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPwBI) DKI Jakarta mengajak beberapa UMKM untuk berkembang melalui program Jagoan Wirausaha Jakarta (Jawara).

Program inkubasi UMKM ini diselenggarakan secara menyeluruh, sistematis dan konsisten sejak awal tahun untuk menjamin keberhasilan pengusaha kecil. Oleh karena itu, tidak hanya mempelajari keterampilan manajemen bisnis, para peserta juga diberikan ide bisnis, sesi hipnoterapi, dan one-on-one coaching.

Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Jakarta Arlyana Abubakar mengatakan, pembelajaran bagi mereka tidak hanya sekedar cara berbisnis dengan tujuan yang ingin dicapai.

“Program disusun secara sistematis dengan lima tahapan, dalam setiap tahapan peserta harus menyelesaikan tujuan sebagai syarat untuk mengikuti tahap selanjutnya,” kata Arlyana, Senin (26/8/2024).

Program Jawara dimulai dengan screening dan seleksi wawancara, bootcamp, company visit, mentoring tahap 1 hingga 3 dan terakhir capacity building dan wisuda. Produk tersebut berupa konsep bisnis, business model canvas, digital on boarding, pengelolaan SDM dan keuangan serta rencana memulai ekspor.

Selain itu, bantuan offline dan online setelah kelas berakhir dan setelah peserta lulus dari program.

“Pada rekrutmen Jawara yang dilaksanakan pada Februari 2024, terdapat 448 UKM unggulan di wilayah Jakarta yang mendaftar dan terpilih 40 UKM yang mengikuti pelatihan Jawara,” ujarnya.

Jika UMKM berhasil mengikuti rangkaian kuat dan berhasil menyelesaikan tugas dan tantangan yang diberikan, seperti peningkatan pendapatan, peningkatan pengelolaan keuangan dan sumber daya manusia dari para pembina, maka di akhir tahun UMKM akan mengambil peran dalam peningkatan kapasitas dan sertifikasi. sebagai tanda keberhasilan partisipasi dalam program Jawara.

Hingga Agustus 2024, terdapat 34 peserta yang berhasil menyelesaikan target pengembangan usaha yang diberikan dan mengikuti rangkaian kegiatan Jawara.

Dengan Jawara, seluruh peserta dapat berinteraksi dengan trainer profesional selama Jawara. Oleh karena itu, terdapat kesempatan untuk berbagi dan memberikan masukan antar peserta dalam pengembangan usahanya.

“Keunggulan lain dari program Jawara adalah adanya program bootcamp di awal rangkaian pelatihan yang berlangsung selama 4 hari, dan fokus pada pembentukan pola pikir kewirausahaan para peserta agar dapat menjadi wirausaha yang mandiri, memiliki kemampuan juang, dapat menguji kemampuan mereka. kemampuan, mengembangkan jiwa kewirausahaan, dan memperkuat kepemimpinan dalam memimpin tim, kata Arlyana.

Sejauh ini, peserta Jawara juga berhasil meningkatkan keuntungan bulanannya dibandingkan sebelum bergabung dengan Jawara, dengan rata-rata peningkatan sebesar 133,71 persen.

“Tidak hanya karena penjualan, para pemangku kepentingan Jawara juga aktif meningkatkan kapabilitas digital UMKM dalam aktivitas berkendara, yang kini seluruh UMKM Jawara telah memiliki website sendiri (makanya UMKM 11 yang memiliki website), dan sudah mulai terjun langsung di e-commerce. dan bisnis sosial,” jelasnya.

Salah satu peserta Jawara, Yulyanto dari UMKM Emazing mengatakan, berbagai pelatihan yang diberikan dalam rangkaian Jawara sangat membantu dalam mengembangkan usahanya, mulai dari materi terkait pengelolaan keuangan, berjualan secara live, hingga pengiriman barang terkait dengan perluasan pasar luar negeri. .

“Produk ekspornya juga sangat menarik karena langsung menghadirkan narasumber yang ahli di bidang ekspor dan mengurus langsung produk-produk UMKM Jawara yang berkualitas sehingga bisa diperkenalkan ke pelanggan internasional,” kata Yulyanto.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours