BI Lampung prakirakan inflasi Lampung 2024 lebih stabil

Estimated read time 2 min read

Bandarlampung dlbrw.com – Kantor Perwakilan Bank Provinsi Lampung (BI) Indonesia memperkirakan inflasi di Provinsi Lampung pada tahun 2024 akan stabil dan lebih rendah dibandingkan tahun 2023. Menurun secara bertahap “Sejak diterima pada tahun 2023, persentasenya sebesar 3,47 persen per tahun,” kata Junanto Hiridwan, Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Lampung, berdasarkan keterangannya di Bandarlampung, Jumat.

Dia mengatakan tren ini akan terus berlanjut pada kisaran 2,5 plus minus satu persen hingga akhir tahun 2024.

“Inflasi IHK pada tahun 2024 diperkirakan lebih rendah dan stabil dibandingkan tahun 2023 setelah terlihat adanya perbaikan kondisi inflasi pada tahun ini,” ujarnya.

Dijelaskannya, koordinasi dan inisiatif pelaksanaan Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (PINB) pada tahun 2024 yang semakin membaik akan mendukung pencapaian inflasi tahun ini yang jauh lebih rendah dibandingkan tahun lalu dan hal ini tetap.

Penguatan koordinasi dan inovasi pada tahun ini berhasil menjaga stabilitas harga dan inflasi year-to-date (year) di Lampung masih berkisar 0,64 persen (ytd) pada Mei 2024, sebuah pencapaian dalam tiga tahun terakhir, lanjutnya.

Menurut dia, upaya menjaga stabilitas inflasi telah dilakukan melalui Rakornas Pengendalian Inflasi Tahun 2024 sebagai forum strategis dan forum para pemimpin dan pemangku kepentingan. Inisiatif koordinasi dan pengendalian inflasi terus dilakukan untuk mendukung pencapaian sasaran inflasi nasional, mengatasi permasalahan struktural dalam mewujudkan ketahanan pangan nasional dan pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.

Inspektur Provinsi Lampang Freddie Noor menanggapinya.

“Pemerintah Provinsi Lampung saat ini sedang melaksanakan inisiatif pengendalian inflasi baik dari hulu maupun hilir,” kata Freddie.

Lanjutnya, Pemprov Lampung saat ini sedang melakukan beberapa inisiatif untuk menahan inflasi daerah, seperti penerapan pertanian digital, reformasi Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) sebagai pusat penyalur, dan digitalisasi data.

“Mudah-mudahan dengan upaya tersebut inflasi di Provinsi Lampung tetap terjaga,” ujarnya.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours