BI: Penetrasi QRIS Capai 31 Juta Pengguna

Estimated read time 2 min read

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Bank Indonesia menyatakan penggunaan Standar Quick Response Code (QRIS) Indonesia terus berkembang. Hal ini dianggap sebagai salah satu pencapaian pendidikan keuangan di Indonesia.

Pada acara diskusi motivasi AstraPay bertajuk “Mengembangkan Edukasi Keuangan Digital Berbasis QRIS” di Jakarta Pusat, Direktur Grup Perlindungan Konsumen Departemen Pengembangan UMKM dan Perlindungan Konsumen Bank Indonesia mengatakan, “Saat ini penetrasi QRIS telah mencapai 31 juta /6/2024 ).

Diana QRIS merupakan cara atau inovasi baru untuk meningkatkan literasi keuangan. Meskipun literasi sering kali diajarkan di lingkungan pendidikan dan sejenisnya, QRIS merupakan pendekatan yang lebih realistis karena dapat langsung dipraktikkan.

Diketahui BI pertama kali merilis QRIS pada 17 Agustus 2019 dan diterapkan secara nasional pada 1 Januari 2020. Untuk memperluas penggunaan QRIS, manajemen Bank Indonesia telah meminta 46 perwakilan Bank Indonesia di seluruh Indonesia untuk mengimplementasikan QRIS.

“Ini lykbez yang paling efektif. Kantor BI punya tujuan masuk ke QRIS, dan kalau dilihat banyak keuntungannya,” ujarnya.

Berkat upayanya, Bank Indonesia mencatatkan nilai transaksi QRIS lebih dari Rp 450 triliun periode 2021-2024.

“Pada tahun 2021-2024, volume transaksi QRIS mencapai 4,47 miliar dan nilai nominal transaksi sebesar Rp459,4 triliun,” kata Diana. Ia berharap jumlah mereka akan bertambah seiring dengan kemajuan literasi keuangan.

Diana menambahkan, cara untuk meningkatkan penetrasi QRIS adalah dengan mengajak pemangku kepentingan untuk menggunakannya. Misalnya saja Astra yang membutuhkan ratusan kantor perwakilan atau cabang di seluruh Indonesia.

“Astra memiliki 300 cabang, lebih banyak dari jumlah cabang Bank Indonesia, artinya kami bisa memberikan pelatihan langsung di cabang yang kami miliki,” jelasnya. 

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours