BI perkuat sinergi BI-FAST dan infrastuktur industri fast payment

Estimated read time 2 min read

Bali (Antara) – Direktur Departemen Kebijakan Sistem Pembayaran Bank Indonesia (BI) Ryan Rizaldi mengatakan BI terus memperkuat sinergi antara BI-FAST dan industri infrastruktur pembayaran berkecepatan tinggi. “Kalau mau kerja sama, jelas skemanya harus sama. Karena kalau skemanya tidak sama, tidak mungkin. Perlu sinergi yang baik antara BI-Fast dan industri pembayaran cepat,” ujarnya. Ryan saat mengikuti pelatihan jurnalis di Bali, Sabtu. BI-FAST dan infrastruktur industri pembayaran cepat perlu bergerak dalam urutan standar dalam hal teknis, bisnis dan administratif agar integrasi menjadi efektif. Ryan mengatakan BI-FAST dan industri pembayaran cepat memerlukan layanan yang setara untuk memastikan adopsi yang seimbang dan dapat saling mendukung jika terjadi gangguan pada salah satu infrastruktur. “Jadilah aktif cadangan satu sama lain. Kalau yang satu gagal, yang lain akan terpental. Tentu itu hanya terjadi jika rencananya seimbang,” ujarnya. Selain itu, solusi transaksi yang diproses melalui saluran industri pembayaran cepat akan mengarah pada penggunaan uang bank sentral. Dalam konteks ini, penataan industri pembayaran cepat akan diperkuat untuk memastikan terbentuknya sinergi. Layanan yang sinergis antara Bank Indonesia dan industri diharapkan dapat mendorong transaksi keuangan di masa depan. Hal ini ditegaskan dalam Rencana Aksi Sistem Pembayaran Indonesia (BSPI) 2030. Menurutnya, BI-FAST tidak bisa hanya melihat prospek booming transaksi di masa depan. Selain risiko operasional, penerapan BI-FAST sebagai infrastruktur tunggal juga memiliki risiko kegagalan yang signifikan. Sinergi antara BI-FAST dan FAST Payments yang diselenggarakan oleh industri diperlukan untuk saling berbagi dalam memberikan layanan transaksi sekaligus saling mendukung (back-up). Dari sisi nilai bruto, transaksi BI-RTGS tumbuh 15,36 persen (yoy) menjadi Rp15.450 triliun. Dari sisi ritel, volume transaksi BI-FAST meningkat 65,08 persen mencapai 301,41 juta transaksi pada Juli 2024. Sementara itu, BI memperkirakan transaksi keuangan digital akan tumbuh pesat hingga mencapai 10,05 miliar transaksi pada tahun 2030 atau meningkat 14 kali lipat. meningkatkan

Baca Juga: BI Kembangkan Payment Intelligence untuk Deteksi Kejanggalan & Penipuan Transaksi Baca Juga: BI Perkuat Infrastruktur SPI untuk Dukung Ekonomi Keuangan Digital Baca Juga: BI: Kekuatan Rupee Lebih Dipengaruhi Fundamental Perekonomian yang Kuat

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours