BI prediksi defisit transaksi berjalan RI 2024 di bawah 0,9 persen

Estimated read time 2 min read

Jakarta (ANTARA) – Bank Indonesia (BI) memperkirakan defisit fiskal Indonesia pada 2024 berada di bawah 0,9 persen terhadap produk domestik bruto (PDB).

“Neraca pembayaran Indonesia (NPI) pada tahun 2024 diperkirakan akan tetap positif dengan rendahnya belanja saat ini sebesar 0,1 persen​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​ ​​​​​​​dan dan 0,9 persen​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​ PDB,” kata Gubernur BI Perry Warjiyo dalam konferensi pers hasil Dewan BI. Konferensi Presiden (RDG) di Jakarta, Rabu.

Pada triwulan II tahun 2024, defisit transaksi berjalan diperkirakan berada pada level rendah karena peningkatan perdagangan tercatat sebesar US$ 8,0 miliar.

Kini, pasar modal dan keuangan siap mengumpulkan surplus di tengah ketidakpastian pasar keuangan dunia. Investasi pada triwulan II tahun 2024 diperkirakan mencatatkan pendapatan sebesar 4,3 miliar dollar AS dan akan berlanjut pada awal triwulan III (hingga 15 Juli 2024) yang mencatatkan pendapatan sebesar 4,4 miliar dollar AS.

Devisa Indonesia pada akhir Juni 2024 meningkat menjadi 140,2 miliar dollar AS atau setara dengan belanja 6,3 bulan impor atau 6,1 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri pemerintah, dan lebih tinggi dibandingkan internasional hingga 3 bulan penyerahan. . .

“Neraca modal dan perdagangan diperkirakan terus mencatat surplus, didukung oleh peningkatan belanja luar negeri, baik dalam bentuk Penanaman Modal Langsung (PMA) maupun investasi,” kata Perry.

Harapan tersebut, lanjutnya, sejalan dengan gagasan baik para pelaku usaha terhadap harapan perekonomian negara dan kepentingan investasi.

Pada triwulan I-2024, transaksi berjalan mencatat defisit sebesar 2,2 miliar dolar AS atau 0,6 persen terhadap produk domestik bruto (PDB), lebih tinggi dibandingkan 1,1 miliar dolar AS atau 0,3 persen terhadap PDB pada triwulan IV-2023.

Neraca pembayaran Indonesia (NPI) triwulan I tahun 2024 tercatat defisit sebesar 6,0 miliar dolar AS dan tingkat investasi asing pada akhir Maret 2024 masih berada pada angka 140,4 miliar dolar AS atau setara dengan belanja 6,2 bulan. . mengimpor dan melunasi utang luar negeri pemerintah, dan lebih tinggi dari standar internasional untuk pengiriman sekitar tiga bulan.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours